Ini Tanggapan Guru di Medan Tentang PPG


Ilustrasi guru sedang mengajar. (f:ist/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Dwi Anggreani, guru di salah satu SMA Swasta di Kecamatan Medan Baru, mengatakan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) merupakan sebuah asesmen untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional.
“Sebenarnya ada plus minusnya. Kalau plusnya, ya memang harus ada ujian. Kenapa kita selalu ujiankan murid, tapi menjadi guru kita tidak diujiankan,” katanya saat dikonfirmasi Mistar.id, Jumat (14/2/25).
Namun, menurutnya yang menjadi kendala yaitu adanya ketentuan harus mengajar minimal 24 jam per minggu. Sedangkan Dwi, yang adalah guru mata pelajaran satu-satunya di sekolah tersebut, hanya mampu mencapai 19 jam pelajaran.
“Kalau sekolahnya nggak banyak kelas, biasa dapat 16, 18 dan 19 jam pelajaran. Paling kuat itu 22 jam pelajaran. Jadi dia harus mengambil dua sekolah untuk memenuhi 24 jam pelajaran,” ujarnya.
Meski dinilai bagus, Dwi mengaku belum mengikuti program PPG karena baru mengajar kurang dari satu tahun.
“Karena saya juga baru lulus, jadi saya menunggu pemerintah buka lagi PPG prajabatan tahun ini atau tahun depan,” ucapnya.
Terpisah, salah seorang guru SMA Negeri di Kabupaten Toba, Sri mengatakan telah mengikuti PPG. Ia menilai, program ini dapat membantu menyejahterakan para guru honorer.
“Sebenarnya aku pun sekarang dilema, soalnya aku lulus sertifikasi tapi sayangnya aku ga linier. Dan akan ada kendala, serdiknya (sertifikat pendidik) gak keluar. Jadi untuk sementara, gak berlaku lah serdik ku itu,” ungkap guru mapel sejarah itu.
Sri berharap akan ada solusi dari pemerintah terkait pengambilan jurusan yang tidak linier ini serta dapat mempermudah setiap proses yang diperlukan.
“Berharap juga agar nasib honorer lebih diperjelas lagi untuk jadi bagian dari ASN. Karena dulu kan serdik ini jadi golden ticket untuk ambil PPPK. Nah sekarang, kita lihat nanti lah lagi,” ucapnya.
Untuk diketahui, PPG adalah program pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan calon guru agar memiliki kompetensi profesional dalam melaksanakan tugasnya.
Program ini menyasar mereka yang telah menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) dan bertujuan memberikan pembekalan lebih lanjut tentang keterampilan mengajar, pengelolaan kelas, serta pemahaman terhadap kurikulum yang berlaku.
PPG juga bertujuan untuk memastikan bahwa guru memiliki pengetahuan yang memadai dalam berbagai aspek pendidikan, baik secara teori maupun praktik. (susan/hm25)