Jakarta, MISTAR.ID
Birrul Qodriyah adalah alumnus Bidikmisi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tidak hanya sukses menyelesaikan pendidikan hingga jenjang S2, tetapi juga berhasil merintis usaha. Birrul membagikan kisah inspiratifnya di hadapan 1.700 mahasiswa penerima KIP Kuliah (Kartu Indonesia Pintar-Kuliah), baru-baru ini.
Birrul menceritakan perjalanan awalnya ketika pertama kali diterima sebagai penerima beasiswa Bidikmisi pada tahun 2010 di Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran UGM. Saat itu, ia memiliki tekad untuk menjadi mahasiswa terbaik di UGM.
“Hari pertama saya mengetahui diterima di UGM, saya menulis bahwa saya akan menjadi mahasiswa terbaik satu UGM, meskipun saya tidak tahu apa arti sebenarnya menjadi mahasiswa terbaik satu UGM,” kata Birrul dilansir dari laman UGM, Kamis (28/11/24).
Ternyata tekad tersebut terwujud tiga tahun kemudian, ketika Birrul berhasil meraih gelar Mahasiswa Berprestasi UGM pada tahun 2013. Dari pengalaman ini, ia memetik pelajaran bahwa kemauan dapat datang dari mana saja. Selama seseorang memiliki kepercayaan diri dan keyakinan bahwa cita-citanya dapat tercapai, usaha dan tekad untuk mewujudkannya akan menjadi lebih mudah.
Birrul juga bercerita tentang pengalaman pribadinya yang sangat berkesan. “Dulu, saya pernah melihat kakak kelas berbincang dengan presiden. Dalam hati saya berdoa agar saya bisa bertemu dan berbincang dengan presiden juga. Dan ternyata itu diwujudkan oleh Allah SWT,” ungkapnya.
Baca Juga : UGM Peringkat Kedua di Indonesia, di Asia Tenggara dan Dunia Posisi Berapa?
Pada tahun 2014, Birrul terpilih menjadi perwakilan mahasiswa Bidikmisi seluruh Indonesia dan berkesempatan untuk berpidato di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Setelah lulus dari UGM, Birrul melanjutkan pendidikan S2 di University of Edinburgh, Skotlandia, dengan beasiswa LPDP Indonesia. Selama di luar negeri, ia aktif mengikuti konferensi internasional dan membangun jaringan dengan relasi mancanegara.
Kembali ke Indonesia, Birrul mendirikan usaha furniture bernama “Cabinesia.” Ia mengatakan bahwa motivasinya untuk membangun usaha ini adalah keinginannya menciptakan lapangan kerja.
“Saya telah dibiayai oleh negara untuk pendidikan, dan saya harus memberikan kontribusi. Mungkin kontribusi saya belum banyak, tetapi inilah bentuk kontribusi saya atas apa yang selama ini saya dapatkan,” ujarnya.
Selain berbagi pengalaman, Birrul juga menyampaikan pandangannya tentang tantangan yang akan dihadapi oleh mahasiswa di masa depan. Menurutnya, 30 tahun ke depan, akan terjadi fenomena academic inflation, yaitu semakin banyaknya lulusan perguruan tinggi, yang akan menciptakan kompetisi yang luar biasa, terutama dalam dunia kerja. Ia menekankan agar lulusan UGM tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki kompetensi lainnya dan menjadi pionir di setiap generasi.