Thursday, May 29, 2025
home_banner_first
EDUKASI

Biaya Perpisahan SMP Swasta Plus Kasih Ibu Dikeluhkan Orang Tua Siswa

journalist-avatar-top
Selasa, 27 Mei 2025 15.01
biaya_perpisahan_smp_swasta_plus_kasih_ibu_dikeluhkan_orang_tua_siswa_

Ilustrasi. (f: ist/mistar)

news_banner

Deli Serdang, MISTAR.ID

Kegiatan wisuda dan perpisahan siswa kelas akhir SMP Swasta Plus Kasih Ibu, Jalan Pertahanan Pasar II, Desa Patumbak Dua, Kecamatan Patumbak, Deli Serdang, menuai keluhan dari orang tua murid. Pasalnya, acara digelar di salah satu hotel di Parapat selama dua hari, Selasa (27/5/2025) dan Rabu (28/5/2025), dengan biaya Rp1.050.000 per siswa.

Kebijakan ini bertolak belakang dengan Surat Edaran (SE) Dinas Pendidikan Deli Serdang Nomor 800/2142.SKR/2025, yang secara tegas melarang kegiatan perpisahan di luar sekolah, termasuk studi wisata dan pungutan biaya terkait kegiatan seremonial.

Meski telah ada larangan resmi, pihak sekolah tetap memberangkatkan para siswa dan guru menggunakan tiga unit bus pariwisata. Dua bus diberangkatkan dari Jalan Pertahanan Gang Setia sekitar pukul 06.15 WIB, sementara satu bus lainnya mengangkut para guru dari sekitar lingkungan sekolah.

Sejumlah orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan keberatan atas kebijakan tersebut. Mereka mengaku terpaksa mencari pinjaman demi melunasi biaya yang ditagih beberapa hari sebelum keberangkatan.

“Anak kami diwajibkan ikut. Tidak ada pilihan lain. Kami pun terpaksa mengutang,” ujar salah satu orang tua siswa yang minta identitasnya dirahasiakan, Selasa (27/5/2025).

Mereka juga menyayangkan sikap pihak sekolah yang terkesan mengabaikan keberatan dan kondisi keuangan wali murid. Saat dikonfirmasi, Sekretaris Dinas Pendidikan Deli Serdang, Irwansyah, membenarkan pihaknya telah menerima informasi awal terkait kegiatan tersebut.

“Sudah kami teruskan ke Kabid SMP. Silahkan koordinasi langsung ke Pak Kabid. Kami masih rapat dan akan klarifikasi ke kepala sekolahnya dulu,” kata Irwansyah.

Sementara itu, Kabid Pembinaan SMP Disdik Deli Serdang, Johannes Indra Sitompul, mengaku terkejut saat mendengar laporan tersebut.

“Siapa kepala sekolahnya ya? Kok bisa berani begitu. Akan kami telusuri lebih lanjut kegiatan tersebut,” ucap Johannes, yang sebelumnya menjabat Kepala SD Negeri di Kecamatan Pagar Merbau. (sembiring/hm24)

REPORTER: