Medan, MISTAR.ID
Tragedi pemerkosaan dan pembunuhan yang menimpa siswi SMK, PJS (15), Sabtu (2/12/23) dinihari, menjadi perhatian serius Komisi Nasional (Komnas) Perempuan. Menyikapi tragedi ini, Komnas Perempuan memberikan belasungkawa dan menyampaikan keprihatinan mereka.
Komisioner Kompas Perempuan, Veryanto Sitohang, mengecam tindakan pelaku dan mendesak kepolisian untuk segera mengusut dan memproses kasus ini secara hukum.
“Kematian perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual adalah puncak dari kekerasan terhadap perempuan. Ini bisa dianggap sebagai femisida, yang merupakan tragedi serius,” ujar Veryanto Sitohang, Selasa (5/12/23).
Berdasarkan catatan tahunan Komnas Perempuan, terjadi peningkatan kasus kekerasan seksual selama 10 tahun terakhir. Jumlah kasus yang dilaporkan mencapai 52.099, dan Komnas Perempuan mengingatkan akan pentingnya penegakan hukum melalui UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual.
Baca juga:Â Tersangka Pemerkosaan Mahasiswi UINSU Dijerat Pasal Berlapis dan Terancam 12 Tahun Penjara
Komnas Perempuan berharap agar aparat penegak hukum di Kota Medan menggunakan UU tersebut dalam menangani kasus ini, memastikan hak-hak korban atau keluarganya terpenuhi, dan membawa pelaku keadilan.
“Tragedi ini menjadi panggilan untuk bersama-sama menentang kekerasan dan mendorong perlindungan yang lebih baik bagi perempuan,” pungkas Veryanto.
Diberitakan sebelumnya, kejadian tragis ini terjadi di kamar kos di Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Medan Selayang. Ayah korban, US (38), mengatakan jika PJS seharusnya pulang cepat pada Jumat malam. Tapi, ia tidak kunjung tiba.
Setelah meminta keterangan dari teman korban, ayahnya akhirnya mengetahui bahwa PJS tengah di kos-kosan. Di kos-kosan, US menemukan putrinya dengan kondisinya sangat mengenaskan. PJS ditemukan tak sadarkan diri, dengan celana berdarah dan tanda-tanda kekerasan.
Baca juga:Â Polrestabes Medan Bekuk Pelaku Pemerkosaan Mahasiswi UINSU
Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik Medan dan meninggal di sana. Kasus ini kini tengah ditangani Polrestabes Medan. (Hutajulu/hm20)
