23.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Rektor USU Prof Muryanto Amin Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Ilmu Politik

Medan, MISTAR.ID

Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Muryanto Amin resmi dikukuhkan sebagai guru besar Ilmu Politik dalam acara pengukuhan yang dilakukan di Auditorium USU, Senin (6/3/23).

Dalam pidatonya, Muryanto memaparkan terkait ‘Transformasi Partai Politik menjadi Organisasi Partai di Era Digital untuk Penguatan Demokrasi’.

Muryanto mengungkapkan, saat ini masyarakat sedang merasakan perubahan dunia yang sangat cepat, karena kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

Baca Juga:Rektor USU Minta Seluruh Fakultas Jalankan Entrepreneural University

“Presiden Joko Widodo selalu menyampaikan pesan tentang pentingnya kesiapan Indonesia menghadapi digitalisasi. Perspektif Presiden Jokowi terkait fenomena digital dalam pembangunan Indonesia serta keterhubungannya dengan masyarakat global, tentu sangat berkaitan dengan kesiapan negara melakukan konsolidasi demokrasi di era digital,” ujarnya.

Muryanto mengatakan, isu tersebut tidak pernah menjadi pembahasan yang serius dari partai politik. Isu politik digital dan partai digital masih sepi.

Menurut Muryanto, hal yang perlu dilakukan dalam transformasi partai politik menjadi organisasi partai di era digital untuk penguatan demokrasi adalah memahami digital space sebagai sebuah benguk demokrasi dan kekuasaan baru.

“Konsep ruang publik dalam makna demokrasi diartikan sebagai cara masyarakat melakukan komunikasi dan advokasi yang mendorong publik untuk berdiskusi satu sama lain secara inklusif dan deliberatif. Melalui digital space, ruang publik bisa didapatkan dan dikelola kapan saja, di mana saja dan oleh siapa saja,” ucapnya.

Muryanto menjelaskan, transformasi partai politik ke digital perlu dilakukan karena pengguna internet di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Karena tingginya pengguna internet di Indonesia, maka secara otomatis ruang publik berubah menjadi digital space.

Akibat perubahan itu, maka partai politik harus berani melakukan inovasi dan kreativitas.

Baca Juga:Rektor USU Lepas 1.900 Mahasiswa Peserta KKNT 2022

“Data dan informasi yang sangat mudah diolah menggunakan artificial intelligence, menyebabkan borderless antarnegara berada di depan mata kita,” ucapnya.

Namun, ketika partai politik tidak cepat merespons perubahan manual menjadi digital dalam organisasinya maka terciptalah sebuah Ironi yang menggambarkan suatu situasi ketika dunia dihadapkan pada disrupsi teknologi yang menuntut partai politik menjadi turbin penggerak.

Dikatakan Muryanto, partai digital tidak sekadar menggunakan platform digital, namun diperlukan digital value yang utuh, yaitu mengutamakan transparansi, disintermediasi, interaktif, adaptif, dan responsif.

Karakter utama dari partai digital adalah partisipasi seluruh anggota partai dan masyarakat terutama para pemilih. Dengan demikian, partai politik yang agile, menjadi penting sebagai prasyarat transformasi menuju partai digital.

Baca Juga:Rektor USU Lantik Kaprodi Arsitektur Fakultas Teknik

“Langkah yang dilakukan partai untuk bertransformasi ke digital, pertama, partai politik perlu memperkuat basis operasional dari ideologinya. Kedua karakter kepemimpinan yang hyperleader,” pesannya.

Ketiga, mengutamakan pendekatan voters-centric. Keempat, investasi membangun sumber daya agar memiliki mega shift skill yang cepat ketika terjadi perubahan kebutuhan di lingkungan masyarakat.

“Yakni menemukan solusi dari masalah yang terjadi khususnya di basis konstituen partai politik,” pungkasnya. (ial/hm12)

Related Articles

Latest Articles