Medan, MISTAR.ID
Guna mengantisipasi penyakit Hewan Penular Rabies (HPR) di Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sumut, Lies Handayani Siregar mengatakan, sudah menyurati seluruh dinas kabupaten/kota di Sumut untuk mengimbau warga agar memvaksin hewan ternaknya sejak Januari 2023.
“Sudah ada ya surat-surat kita itu. Surat itu sudah kita kirimkan di awal-awal tahun. Khususnya untuk hewan yang wajib di vaksin. Ini sebagai fungsi pembinaan dan pengawasan kita. Nomor suratnya saya lupa,” terangnya pada Mistar, Jumat (14/7/23).
Melalui surat ederan itu, ia berharap pengawasan bisa berjalan lebih maksimal.
Baca juga:Â Awasi Hewan Peliharaan, DKPP Siantar Keluarkan 5 Himbauan Terkait Rabies
“Maka, kami berharap ada aksi dari dinas kabupaten/kotanya. Karena kita tidak mungkin jalan ke semuanya. Kita tentunya ada turun ke daerah. Nah pas turun ke daerah itu tidak ada kejadian,” jelasnya
Ia pun mengatakan, bahwa dinas provinsi siap menyalurkan vaksin jika dibutuhkan atau jika ada kekurangan di kabupaten/kota.
Saat ini pihaknya memperketat pengawasan lalu lintas hewan guna memastikan hewan yang masuk ke Sumut memenuhi kesehatan yang menyatakan hewan tersebut bebas dari segala penyakit.
“Kita berharap bisa menguatkan koordinasi dengan dinas kabupaten/kota,” harapnya.
Baca juga:Â Tersedia 500 Vaksin Rabies di Simalungun, Jika Butuh Hewan Peliharaan Disuntik Lapor Pangulu
Terpisah, hal senada juga diminta oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, dr Alwi Mujahit Hasibuan mengimbau  masyarakat khususnya para pemilik hewan peliharan seperti anjing harus melakukan vaksinasi guna mengantisipasi penyebaran penyakit HPR ini.
“Memberikan vaksinasi kepada hewan peliharan seperti anjing sangat perlu dilakukan, agar masyarakat khususnya para pemilik anjing aman dan nyaman. Sebab kalau anjing sudah gila itu tidak mengenal tuannya lagi, maka dari itu mereka harus memberikan vaksinasi anjingnya itu,” bebernya.
Baca juga:Â Dinkes Deli Serdang Bantah Bocah 6 Tahun Tewas Terkena Rabies
Alwi juga menambahkan bahwa sangat pentingnya pengetahuan tentang gejala khas dari kasus rabies  membuat masyarakat waspada dan segera melakukan penanganan pertama yang tepat apabila ada gigitan.
“Jadi kalau anjing sudah gila itu tidak mengenal tuannya lagi. Adapun ciri-ciri kena rabies ini ada gejala demam, kehilangan selera makan, nyeri otot hingga infeksi otak. Proses penularan rabies dalam diri, bergerak dengan cepat. Sebab virus itu akan melakukan replikasi dan bergerak ke atas menuju otak. Kemudian virus menginfeksi otak lalu bergerak dari otak melalui saraf menuju ke beberapa jaringan seperti mata, ginjal, dan kelenjar air liur,” ungkap Alwi. (anita/hm17)