10.3 C
New York
Thursday, April 18, 2024

Buka Seminggu Sekali dan Bayar ‘Pakai Bambu’, Pusat Kuliner Sarapan Pagi di Deli Serdang Diserbu Pengunjung

Deli Serdang, MISTAR.ID

Pusat kuliner sarapan pagi “Kawan Lama” yang berada di Desa Kampung Lama, Kecamatan Pantai Labu, Deli Serdang, kembali diserbu pengunjung. Lokasinya hanya sekitar 15 kilometer dari Ibu kota Kabupaten Deli Serdang, Lubuk Pakam.

Pengunjung bukan saja datang dari Lubuk Pakam, tapi ada juga yang dari Medan, Binjai, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi dan kecamatan lainnya di Deli Serdang. Namun, pusat kuliner sarapan pagi tersebut buka hanya setiap hari Minggu sejak pukul 06.00-11.00 WIB. Maka tak heran, jika di sepanjang jalan menuju lokasi, seratusan mobil dan sepeda motor berderet, memanfaat lahan parkir di pekarangan warga.

Bahkan, pengunjung yang masuk ke lokasi yang memiliki luas lahan sekitar 1,5 hektar itu terlihat begitu padat. Apalagi para pedagang menjual berbagai makanan tradisonal yang tidak boleh memakai pemanis buatan dan pewarna. Seperti getuk, kue-kua, lontong, pecal, nasi goreng, ketupat, mie, roti jala, ikan pepes, burung goreng dan lainnya. Bahkan  ada juga udang goreng, nasi bakar, kopi, kelapa bakar dan berbagai minuman.

Baca Juga:Polsek Pantai Labu Monitoring SPBU Siang Malam

Menariknya lagi, para pengunjung yang ingin membeli harus terlebih dahulu menukar uang dengan koin terbuat dari bambu dengan nama “tempu”. Dimana satu tempu bernilai Rp2.000. Harga berbagai makanan juga cukup terjangkau di lokasi. “Saya baru kali ini datang, ternyata ramai sekali. Makanannya juga enak dan banyak pilihan. Saya tau lokasi ini karena mendengar cerita dari keluarga yang di Binjai,” kata Anwar, warga Petisah, Medan kepada mistar.id, Minggu (20/11/22).

Senada juga diungkapkan Ani, warga Perbauangan, Serdang Bedagai. Menurutnya, kedatangannya bersama keluarga ke Kawan Lama untuk kedua kali. Namun kata dia, sekarang ini pengujung dan pedagang di lokasi semakin ramai. “Tiga bulan lalu saya pertama kali datang, tapi sekarang makin ramai. Pokoknya kita bukan saja menikmati sarapan dengan duduk di tikar, tapi sekaligus rekreasinya juga dapat,” papar Ani.

Sementara Sri, salah sorang pedagang mengaku bahwa Kawan Lama sudah mulai dibuka sejak 2 tahun lalu. Awalnya, para pedang masih sedikit dan pengunjung belum ramai. “Tapi seiring perjalanan waktu, kini pengunjung semakin ramai. Alhamdulillah, penghasilan kita juga meningkat,” tuturnya tanpa menyebut hasilnya.(rinaldi/hm15)

Related Articles

Latest Articles