19 C
New York
Wednesday, May 8, 2024

Penelitian: Long Covid Bisa Lebih Lama dan Parah dari Perkiraan

Jakarta, MISTAR.ID

Sebuah penelitian terbaru mengungkap kondisi pasca-Covid atau long Covid-19 diperkirakan lebih lama dan lebih parah dari perkiraan sebelumnya.

Sekelompok peneliti AS meninjau 200 penelitian yang diterbitkan di peer-reviewed jurnal Nature Review Microbiology pada 13 Januari. Dari sini mereka melihat tidak ada penelitian yang cukup untuk memahami atau mengobati kondisi long Covid dengan benar.

Baca juga:Kenali Gejalanya! Long Covid-19 Pada Anak Bisa Berdampak Serius

Peneliti memperkirakan 10 persen dari 651 juta kasus Covid-19 yang terdokumentasi di seluruh dunia mengalami long Covid.

Mengutip sebuah penelitian yang telah melalui peer-reviewed, mereka menemukan 10-30 persen kasus Covid-19 yang tidak dirawat di rumah sakit akan berkembang menjadi long Covid. Persentase pun meningkat menjadi 50-70 persen untuk kasus rawat inap.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan long COid sebagai kelanjutan atau perkembangan gejala yang muncul tiga bulan setelah infeksi SARS-CoV-2.

Umumnya gejala long Covid berupa kelelahan, sesak napas dan disfungsi kognitif yang bisa kambuh.

Studi sebelumnya yang diterbitkan di Journal of American Medical Association (JAMA) meneliti data 1,2 juta pasien Covid-19 (2020-2021) dari 22 negara. Studi menemukan sekitar 6,2 persen mengalami setidaknya satu dari tiga gejala umum Covid dan berlangsung selama tiga bulan setelah terinfeksi.

Sekitar 43 persen pasien di unit perawatan intensif mengalami long Covid. Angka itu lebih besar dibanding mereka yang dirawat di bangsal umum yakni ‘hanya’ 27,5 persen dan yang tidak dirawat di rumah sakit 5,7 persen.

Baca juga:Akhirnya, China Longgarkan Pembatasan Covid secara Nasional

Theo Vos, ahli epidemiologi di Institute for Health Metrics and Evaluation di University of Washington sekaligus penulis korespondensi di JAMA, menduga proporsi long Covid jauh lebih banyak karena timnya berkonsentrasi pada kelompok gejala utama.

“Kemungkinan besar sebagian besar penelitian yang dikutip hanya melaporkan gejala setelah infeksi Covid, dan tidak memperhitungkan bahwa banyak dari gejala lama terkait Covid umumnya dilaporkan bahkan tanpa infeksi Covid,” kata Vos seperti dilaporkan South China Morning Post.

Dia juga menambahkan waktu pemulihan long Covid bertentangan dengan analisisnya. Menurutnya, laporan tentang long Covid dengan perkiraan berlebihan tidak akan membantu.

Vos bilang hal tersebut bisa membuat pemangku kebijakan skeptis, padahal Covid-19 adalah kondisi serius yang mempengaruhi banyak orang. (cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles