9.1 C
New York
Friday, March 29, 2024

Rusia Ancam Kerahkan Nuklir Jika NATO Terima Swedia dan Finlandia

Jakarta, MISTAR.ID

Salah satu sekutu terdekat Presiden Vladimir Putin memperingatkan bahwa Rusia akan meningkatkan pertahanannya di kawasan itu, termasuk dengan mengerahkan senjata nuklir, jika NATO menerima Swedia dan Finlandia.

Finlandia,  berbagi perbatasan sepanjang 1.300 kilometer dengan Rusia, bersama Swedia sedang mempertimbangkan apakah akan bergabung dengan aliansi NATO. Finlandia akan membuat keputusan dalam beberapa minggu ke depan, kata Perdana Menteri Sanna Marin, Rabu (13/4/22) waktu setempat.

Wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, pada Kamis 14 April 2022 mengatakan bahwa jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO, maka Rusia harus memperkuat angkatan darat, laut dan udaranya di Laut Baltik untuk memulihkan keseimbangan militer.

Baca juga:Walau Didesak, PM Swedia Tolak jadi Anggota NATO

Medvedev juga secara eksplisit mengangkat ancaman nuklir itu dengan mengatakan bahwa tidak akan ada lagi pembicaraan tentang Baltik “bebas nuklir”. Rusia memiliki wilayah kantung Kaliningrad yang diapit Polandia dan Lithuania.

“Tidak ada lagi pembicaraan tentang status bebas nuklir untuk Baltik – keseimbangan harus dipulihkan,” kata Medvedev, yang menjabat presiden dari 2008-2012 seperti dilansir Reuters.

“Sampai hari ini, Rusia belum mengambil tindakan seperti itu dan tidak akan melakukannya,” kata Medvedev. “Jika kami dipaksa, baiklah catat, bukan kami yang memulai ini.”

Invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina telah membuat ribuan orang tewas, jutaan orang mengungsi dan menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi yang lebih luas antara Rusia dan Amerika Serikat.

Baca juga:Tilep Uang Pajak, Menteri Keuangan Finlandia Mundur

Putin mengatakan “operasi militer khusus” di Ukraina diperlukan karena Amerika Serikat menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia dan Moskow harus bertahan melawan penganiayaan terhadap orang-orang berbahasa Rusia oleh Ukraina.

Ukraina mengatakan sedang berjuang melawan perampasan tanah gaya kekaisaran dan bahwa klaim Rusia tentang genosida adalah omong kosong. (tempo/hm06)

Related Articles

Latest Articles