7.2 C
New York
Friday, April 19, 2024

Pemerintah Belgia Larang TikTok di Telepon Kerja Pejabat

Brussels, MISTAR.ID
Perdana Menteri Belgia Alexander de Croo, Jumat (10/3/23), melarang pejabat federal menggunakan TikTok di telepon kerja mereka, menjadikannya negara terbaru untuk mengambil langkah terhadap aplikasi China.

Sejumlah pemerintah nasional di Eropa telah membatasi TikTok untuk pegawai pemerintah, karena kekhawatiran pihak berwenang di Beijing dapat menggunakan jaringan berbagi video untuk mengakses data pengguna yang sensitif.

Lembaga pemerintahan Uni Eropa juga telah mengatakan kepada staf dalam beberapa minggu terakhir untuk membersihkan aplikasi pada smartphone dan laptop yang digunakan untuk tujuan kerja.

“Kita seharusnya tidak naif. TikTok adalah bisnis China yang saat ini berkewajiban untuk bekerja sama dengan Layanan Intelijen China,” kata De Croo. “Itulah kenyataannya.”

Baca Juga:FBI Curiga TikTok Bisa Dipakai Untuk Mengontrol Data Jutaan Warga AS

Seorang juru bicara untuk TikTok, Jumat (10/3/23) mengatakan, “Kami kecewa dengan penangguhan ini, yang didasarkan pada informasi yang salah tentang perusahaan kami.”
“TikTok bukan perusahaan China. Perusahaan induk kami juga didirikan di luar China dan dimiliki mayoritas oleh investor institusi global.”

Data penggunanya tidak disimpan di China, juru bicara itu menambahkan, “Pemerintah China tidak dapat memaksa negara berdaulat lain untuk menyediakan data yang disimpan di wilayah negara itu”.

“Kami tersedia untuk bertemu dengan pejabat untuk mengatasi masalah apa pun dan meluruskan kesalahpahaman.” Langkah Belgia mengikuti penilaian risiko dalam spionase potensial oleh cybersecurity dan lembaga intelijen negara itu. Langkah itu akan dilakukan selama enam bulan pendahuluan.

Baca Juga:Terima Pesan dari Akun Tiktok, Tim PCR Polda Sumut Tangkap 2 Pelaku Curanmor

Itu tidak mencakup penggunaan aplikasi berbagi video di telepon pribadi pegawai negeri, menteri, atau anggota parlemen. Kekuatan Barat, termasuk Uni Eropa dan Amerika Serikat, telah mengambil pendekatan yang semakin sulit untuk aplikasi, yang dimiliki oleh perusahaan China Bytedance.

TikTok meluncurkan dorongan baru untuk meredakan kekhawatiran Eropa atas keamanan, Rabu (8/3/23) mengatakan, itu bekerja dengan perusahaan keamanan Eropa pihak ketiga untuk mengawasi dan memeriksa bagaimana menangani data. TikTok mengatakan data pengguna Eropa akan disimpan di Dublin dan di Norwegia dari tahun 2023 dan seterusnya.(cna/hm10)

Related Articles

Latest Articles