Korut, MISTAR.ID
Soerang pelajar menengah tewas setelah dikeroyok sekitar lima orang tentara Korea Utara 4 Mei di Desa Tongnam di wilayah utara Provinsi Ryanggan karena kedapatan mencuri bensin. Setelah mendapati siswa tersebut tewas, tentara itu melanjutkan perjalanan.
Menurut warga Korut, korban bersama tiga temannya mencuri pada saat tentara sedang beristirahat. Tentara yang melihat tindakan siswa itu langsung datang, namun tiga teman korban berhasil kabur. Tak lama kemudian ketiga yang lolos dari maut itu ditangkap polisi.
“Tentara itu dari Biro Umum Ke-8 yang ditempatkan di Komsan-dong Hyesan. Mereka sedang dalam perjalanan kembali ke pangkalan setelah mengantarkan makanan ke unit militer cadangan di Distrik Pekerja Potae di Samjiyon,” ujar salah satu warga Korut.
Baca Juga:Korut: Bahaya, Lewat Jepang NATO Merambah ke Asia-Pasifit
Warga yang melihat kejadian itu mengatakan, pelajar tersebut nekat mencuri minyak dari truk militer karena terpaksa di tengah pemerintahan Pyong yang meminta para siswa untuk menyediakan tenaga kerja dan bahan gratis demi proyek negara.
Di sekolah korban tersebut, siswa diminta membawa cat dan pernis ke sekolah untuk proyek konstruksi. Mereka yang tidak bisa menyediakan dipaksa membayar biaya sekolah yang tidak murah. Meski demikian, dua warga Korut menyebut sebanyak empat siswa tidak dapat memberikan bahan-bahan hingga uang.
Baca Juga:Jepang Tak Segan Tembak Jatuh Satelit Mata-mata Korut
“Mereka kemudian mencoba mencuri bensin untuk mendapatkan uang sekolah. Siswa yang tidak dapat menyumbangkan cat atau pernis diperintahkan untuk membayar uang sebesar 4.000 won (setara Rp45 ribu) per orang,” kata salah satu warga yang enggan disebutkan identitasnya kepada RFA, Kamis (18/5/23).
Warga tersebut juga tidak mengetahui secara pasti nasib para tentara yang memukuli pelajar remaja hingga tewas itu.
“Polisi militer di Kota Hyesan menggelar investigasi, tapi kami tidak tahu hukuman apa yang bakal diterima para tentara tersebut,” tuturnya. (cnn/hm17).
