Jepang, MISTAR.ID
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengaku mendengar informasi bahwa Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) punya rencana untuk membuka kantor di negaranya. Walau demikian, ia menegaskan bahwa Jepang tidak punya rencana menjadi anggota NATO.
“Saya tidak mengetahui keputusan apa pun yang dibuat NATO mengenai pendirian kantor tersebut,” ujar Kishida saat berbicara di parlemen Jepang, Rabu (24/5/2023).
Adapun informasi rencana NATO hendak membuka kantor di Jepang akan dibahas Duta Besar Jepang untuk Amerika Serikat (AS), Koji Tomita pada awal bulan ini.
Menurut Tomita, kantor pertama NATO di Asia itu nantinya akan memfasilitasi konsultasi di kawasan tersebut.
Baca Juga:NATO Siap Menyerang Rusia: Kami Siap Bertarung
Rusia menjadi salah satu negara yang bereaksi atas rencana NATO membuka kantor penghubung di Jepang. Moskow menilai, rencana itu menunjukkan niat NATO melanjutkan militerisasi di kawasan Asia Pasifik.
“Niat NATO untuk membuka kantor di ibu kota Jepang adalah bukti lain dari ambisi global aliansi serta rencana untuk secara serius bercokol di Asia Pasifik, untuk menyebarkan format NATO-sentris dengan muatan anti-Rusia dan anti-Cina,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam pengarahan pers 10 Mei 2023 lalu, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.
Baca Juga:Jepang Diprediksi Masuk Kelompok Konsultatif Nuklir
Zakharova pun memperingatkan secara tersirat tentang efek negatif dari masuknya NATO ke kawasan Asia Pasifik. “Kami yakin bahwa kemajuan NATO di Asia akan mengarah pada militerisasi kawasan ini dan penumpukan kebuntuan blok tersebut,” ucapnya.
Baru-baru ini, Jepang secara aktif memperluas kerja samanya dengan NATO. Pada 2022, Perdana Menteri Fumio Kishida menjadi perdana menteri pertama Negeri Sakura yang berpartisipasi dalam KTT NATO.
Setelah itu, Kementerian Luar Negeri Jepang memutuskan membuat kantor misinya untuk NATO. Kantor misi tersebut terpisah dari Kedutaan Besar Jepang di Brussels, Belgia. Pemisahan itu meningkatkan status kantor misi Jepang untuk NATO. (republika/hm17).
