12.8 C
New York
Sunday, April 28, 2024

AS dan China Kian Panas, Kapal Perang Diusir dari LCS

Beijing, MISTAR.ID
Dianggap jika tindakan militer Amerika Serikat (AS) sangar melanggar kedaulatan dan keamanan China, kapal angkatan laut AS dilaporkan sejumlah media diusir dari Laut China Selatan (LCS).

Hal ini dilakukan militer China di perairan dekat Kepulauan Spartly, 3.000 km dari China, yang juga diklaim Filipina.

Tirai Bambu mengklaim kapal AS, USS Chancellorsville, melanggar kedaulatan negeri itu. Chancellorsville adalah kapal penjelajah berpeluru kendali kelas Ticonderoga.

“Tindakan militer AS sangat melanggar kedaulatan dan keamanan China,” kata juru bicara Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China, Tian Junli, dikutip Anadolu dan Al-Jazeera, Selasa (29/11/22).

Baca Juga:Setelah Filipina, Giliran Vietnam Kirim Kapal Perang ke LCS

“AS pembuat risiko keamanan di daerah ini … bukti lain dari hegemoninya dalam navigasi dan militerisasi Laut China Selatan,” sebutnya.

Di WeChat, PLA juga membenarkan kejadian yang sama. Pasukan China, tegas tentara AS, kini dalam siaga tinggi.

Perlu diketahui LCS diklaim 90% oleh pemerintah Presiden Xi Jinping. China mengklaim dengan merujuk ke konsep “garis putus-putus”.

Klaim ini sebenarnya dibantah pengadilan internasional tahun 2016. Namun China terus memperluas aktivitAS militer di laut yang juga di klaim banyak negara ASEAN dan Taiwan.

Baca Juga:200 Kapal China Masuk Daerah Sengketa LCS, Filipina Geram

Pertemuan itu adalah yang pertama di LCS sejak Presiden AS Joe Biden dan pemimpin China Xi Jinping bertemu langsung di sela-sela KTT G20 Bali, dua pekan lalu. AS sendiri membantah China dan mengatakan akan tetap beroperasi normal di LCS.

“Perilaku China berlawanan dengan kepatuhan AS terhadap hukum internasional dan visi kami untuk kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” kata Angkatan Laut AS, dimuat CNN International.

“Semua negara, besar dan kecil, harus aman dalam kedaulatannya, bebas dari paksaan, dan mampu mengejar pertumbuhan ekonomi yang konsisten dengan aturan dan norma internasional yang diterima,” tambah pernyataan AS.

“Tidak ada yang China katakan yang akan menghalangi kami,” tegas AS lagi.(cnbc/hm10)

 

Related Articles

Latest Articles