Pematang Siantar, MISTAR.ID
Kecelakaan antara mobil dan kereta api (KA) yang menewaskan Mikael Johannes Haposan Sinamo (21), Rabu (16/8/23) kemarin mendapat empati mendalam dari keluarga besar Sekolah Tinggi Theologia HKBP Kota Pematang Siantar, Kamis (17/8/23).
Diketahui, mobil minibus BK 1983 WU yang saat itu ditumpangi Mikael bertabrakan dengan kereta api di perlintasan Jalan Lama, Kelurahan Sri Padang, Kecamatan Rambutan, Kota Tebing Tinggi.
Selain Mikael, korban meninggal dunia dalam kecelakaan itu, adalah John Devries Hendri Ginting (49), warga Jalan Renville, Kelurahan Merdeka, Kota Pematang Siantar.
Baca Juga:Â Kantor Pusat HKBP: 2 Orang Tewas Dalam Kecelakaan Mobil Rombongan Pdt Bonar Lumbantobing di Tebing Tinggi
Lalu korban lainnya yang mengalami luka-luka adalah Pdt Bonar Lumbantobing dan Andre Hutabarat yang tengah menjalani perawatan medis di RS Columbia Asia Medan.
Ketua STT HKBP Pematang Siantar, Pdt Hulman Sinaga menyampaikan, bahwa segenap keluarga besar sekolah tinggi itu turut berduka atas meninggalnya mahasiswa mereka, Mikael yang saat ini duduk di semester akhir.
Kabar duka ini langsung direspon STT HKBP dengan mengutus pengurus kampus menuju kampung halaman Mikael di Kabupaten Dairi.
“Iya, sudah selesai dia ujian sidang meja hijau. Rencananya wisuda bulan depan seharusnya, tapi ya begini ceritanya,” kata Hulman.
Mikael, jelas Hulman, mengambil program studi (Prodi) Teologi Kristen. Mikael selama ini juga dikenal sebagai mahasiswa yang baik dalam bergaul dengan sesama temannya, serta para dosen.
“Ya beliau biasa aja dan bergaul dengan yang lain. Tapi yang lebih tahu itu bidang kemahasiswaan. Saya tidak terlalu tahu,” kata Hulman.
Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan itu terjadi sekira pukul 12.10 Wib usai Pdt Bonar Lumbantobing memberi arahan sesi dalam pembinaan Parhalado HKBP Distrik XIV Tebing Tinggi Deli, tepatnya di HKBP Resort Maranatha. (Hamzah/hm22)
