Medan, MISTAR.ID
Kasus kekerasan seksual atau rudapaksa belakangan ini semakin sering terjadi di tengah-tengah kita. anak dibawah umur maupun pelajar banyak menjadi korban. Terakhir, Tragedi kelam menimpa siswi salah satu sekolah SMK Negeri di Kota Medan berinisial PJS (15). Pemudi malang ini tewas karena diduga dicekoki minuman keras sebelum di rudapaksa
Tragedi menimpa siswi salah satu sekolah SMK Negeri di Kota Medan berinisial PJS. Seorang anak yang masih berusia (15) tahun menjadi korban rudapaksa hingga tewas mengenaskan di sebuah kos kosan di jalan jamin ginting kota medan. Diduga PJS dianiaya usai mendapat kekerasan seksual dan dicekoki minuman. Pelaku berinisial WAS yang juga masih berusia 17 tahun.
Saat ini Satreskrim Polrestabes Medan sudah menetapkan WAS sebagai tersangka dan dilakukan penahanan.
Baca juga:Â Newsroom: Pelaku Pembunuhan Wanita di Medan Diringkus
Dari hasil pemeriksaan, Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan kejadian tersebut terjadi pada, Jumat (1/12/23) di salah satu rumah kos di kawasan Jalan Jamin Ginting, yang mana kos tersebut disewa oleh teman dari pelaku.
Kasus kekerasan seksual terhadap anak, bukan kali ini terjadi. Di kota Medan dan daerah lainnya, trend kasus terus mengalami peningkatan. Setiap hari kasus kekerasan seksual terhadap anak selalu mewarnai isi di media massa.
Psikolog Forensik, Irna Minauli, menegaskan bahwa kasus kekerasan seksual yang menyebabkan trauma bahkan kematian adalah kejahatan serius. Irna memberikan pemahaman yang mendalam mengenai gejala trauma yang dialami korban. Korban diduga mengalami sindrom rudapaksa, yang ditandai dengan perasaan jijik pada diri sendiri, ketakutan, dan mimpi buruk yang mendalam.
Baca juga:Â Newsroom: 535 Tim SAR Terus Cari Korban Banjir Bandang di Humbahas
Namun yang tidak kalah penting, pencegahan harus menjadi deteksi yg tidak boleh dilupakan. Seks bebas, pergaulan bebas bisa jadi langkah awal merebaknya kasus rudapaksa terjadi. Pertemanan dunia maya, penggunaan internet yang lepas dari pengwasan menjadi persoalan serius.
Kasus rudapaksa merupakan kejahatan luar biasa. Peran keluarga, masyarakat dan pemerintah harus lebih masif untuk menyelamatkan dan memberikan perlindungan anak anak untuk masa depan Indonesia. (wahyudi/hm21)
