Medan, MISTAR.ID
Naiknya harga bahan pokok seperti gula pasir di seluruh pasar tradisional belakangan ini sangat berdampak terhadap masyarakat yang sehari-hari mengkonsumsi gula.
Namun dengan naiknya harga gula ini, pedagang minuman Adi Daeng di Jalan Bambu Runcing, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan memilih tidak menaikkan harga jual minumannya. Ia tetap membandrol harga jual teh susu dan teh manis dengan harga biasa agar pelanggan tidak kecewa.
Dari pantauan Mistar TV di beberapa pasar tradisional seperti di Pasar Sukaramai, harga gula pasir alami kenaikan. Seperti di toko Achin, pedagang mengatakan naiknya harga terjadi karena langkanya gula dan terbatasnya stok. Hingga Rabu (24/4/24) harga gula pasir sudah menyentuh harga Rp18 ribu per kilogramnya.
Tonton juga:Â Newsroom: Teatrikal Hari Bumi di Medan Gambarkan Krisis Iklim
Tampak para pekerja sedang membungkus dan menimbang beberapa bahan pokok seperti gula pasir, minyak goreng dan juga tepung kedalam plastik berukuran 1 kilogram agar memudahkan transaksi jual-beli kepada pelanggan.
Dengan kenaikan harga bahan pokok warga berharap adanya langkah cepat dari pemerintah untuk menggelar kegiatan pasar murah. Sehingga kenaikan harga bahan pokok ini dapat diantisipasi.
Dampak kenaikan harga gula pasir tersebut pun mulai dirasakan sejumlah lapisan masyarakat. Tak terkecuali warung minuman milik Adi Daeng. Dalam sehari, jika hari sedang panas terik Daeng bisa menghabiskan gula pasir putih sebanyak 14 kilogram. Namun di hari penghujan, Ia menggunakan gula pasir sebanyak 10 kilogram.
Daeng mengatakan, untuk harga minuman yang dijual paling mahal hanya Rp5 ribu. Ia juga tidak terlalu khawatir jika kenaikan harga hanya seribu rupiah per kilogramnya. (Fiqih/hm21).
