18.6 C
New York
Monday, April 29, 2024

Jelang Tahun Baru, Pasar Keuangan Berpotensi Bergerak Sideways

Medan, MISTAR.ID

Pada umumnya disaat pasar keuangan tidak memiliki agenda ekonomi besar, kinerja pasar keuangan baik Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) maupun mata uang cenderug bergerak flat atau mendatar. Namun untuk satu pekan menjelang tahun baru 2023, ada kemungkinan potensi tekanan pada pasar keuangan.

“Meskipun tidak menutup kemungkinan pasar keuangan akan bergerak sideways hingga perayaan tahun baru usai nantinya,” kata Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Senin (26/12/22).

Lanjutnya, menuju tahun baru 2023 tidak ada agenda ekonomi besar, dan pelaku pasar juga banyak yang mengambil liburan. Di tengah ancaman resesi ekonomi global 2023, pelaku pasar menatap gambaran ekonomi suram yang bisa dijadikan untuk bersih bersih portfolio di akhir tahun.

Baca juga:Rupiah Melemah 8 Poin Pagi Ini, IHSG 0,29 Poin

“Jika merunut kinerja IHSG di awal tahun di level 6.665, maka tren IHSG berlanjut menguat setidaknya hingga bulan April tahun ini. Sempat anjlok seiring dengan kebijakan pengetatan moneter di AS dan perang yang berkecamuk di Rusia, namun mampu kembali menguat setelah sempat terpuruk hingga ke level 6.597 pada bulan Mei,” jelasnya.

Sedangkan jika mengacu kepada penutupan IHSG di akhir pekan kemarin yang masih bertengger di 6.800. Maka IHSG sejak pembukaan tahun 2022 ini tentunya masih lebih tinggi. Namun motor penggeraknya berbeda.

“Kalau menjelang tahun 2022 kita melihatnya dengan optimis kinerja ekonomi akan membaik. Namun menjelang tahun 2023 ini, justru kita bersikap pesimis. Dan, saya melihat potensi koreksi pada IHSG menjelang tutup tahun 2022 ini bisa memicu terjadinya koreksi. Jadi sekalipun tidak ada agenda besar sebaiknya pelaku pasar mewaspadai potensi tekanan yang muncul di akhir tahun,” terangnya.

Sementara itu, untuk kinerja mata uang Rupiah diyakini akan bergerak sideways dalam rentang 15.550 hingga 15.650. Berbeda dengan IHSG yang selama setahun terakhir masih menorehkan kinerja positif. Mata uang Rupiah justru berkinerja sebaliknya.

Baca juga:IHSG Menguat, Ditopang Pulihnya Persepsi Investor Asing

“Rupiah konsisten melemah sejak tahun baru yang dimulai dari level 14.280 pada awal tahun 2022, menjadi 15.590 akhir pekan kemarin. Rupiah mengalami tekanan hebat seiring dengan kebijakan Bank Sentral AS yang agresif menaikkan bunga acuannya,” sebutnya.

Disisi lain, harga emas menjelang tutup tahun ini diperoyeksikan akan bergerak sideways dalam rentang $1.780 hingga $1.820 per ons troy nya. Kinerja harga emas diproyeksikan akan bergerak melandai seiring dengan minimnya sentiment pasar. (anita/hm06)

Related Articles

Latest Articles