10 C
New York
Sunday, May 12, 2024

Jelang Kemerdekaan, Harga Ayam Melonjak di Siantar dan Stok Kosong

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke 78, masyarakat Kota Pematang Siantar dikejutkan dengan harga sebagian kebutuhan pokok mulai merangkak naik.

Harga ayam potong misalnya, melambung tinggi dari Rp 20.000 per kilogram menjadi Rp 32.000.

Informasi dari pedagang menyebutkan, kenaikan ini tidak hanya disebabkan permintaan yang meningkat, tetapi stok ayam sedang kosong di tingkat distributor.

Baca juga: Harga Ayam Potong Anjlok, Warga Siantar Padati Pedagang Pasar Tradisional

“Stok ayam hidup sedang kosong kak, makanya banyak pedagang yang tidak kedapatan jatahnya dari distributor,” ujar Riky, salah seorang pedagang daging ayam potong di Pasar Dwikora, Parluasan, Kota Pematang Siantar pada mistar.id, Rabu (16/8/23).

Beberapa lapak pedagang daging ayam potong terlihat kosong. Akibatnya, sejumlah pedagang pun pilih libur tak berjualan, karena tidak ada ayam yang bisa dijual.

Riky juga mengatakan, pihak distributor terpaksa mengurangi kuota setiap pedagang agar semuanya bisa kebagian. Karena persediaan daging ayam tidak mencukupi atau bisa dikatakan sedikit.

Baca juga: Produksi Ayam Pedaging Oversupply Picu Harga Ayam Turun

“Saya saja hanya dapat 30 ekor saja, ini pun sudah mau habis. Padahal ini masih pagi jam 7. Kalau sudah begini, stok kosong, harga pasti mahal. Tetapi harganya memang sudah tinggi dari distributor,” tuturnya.

Namun tidak demikian dengan pedagang lainnya, Safril. Ia mengaku, tidak mengetahui pasti penyebab harga melambung tinggi. Padahal pekan lalu menurutnya, harga mengalami penurunan, karena sepi pembeli.

“Kemarin saat daging ayam masih murah Rp 19 ribu per kg, biasanya kami jualan tak sampai setengah hari sudah habis, tapi malah sampai agak sore belum juga habis stok. Tapi saat ini yang cepatan habis, hanya 50 kg dalam sekejap,” ungkapnya.

Baca juga: Harga Beras Naik Lagi, Pemko Siantar Akan Melakukan Operasi Pasar

Safril khawatir daya beli masyarakat akan kembali menjadi rendah lantaran harganya melambung tinggi. Meskipun dari segi pendapatan, Safril mengaku, tidak ada perubahan untuk saat ini.

“Kami berharap, ada solusi dari pemerintah salah satunya harga pakan ternak barangkali yang harus diperhatikan agar harga bisa stabil. Sebab, jika sedang mahal, banyak daging yang tidak terjual, pedagang pun bisa merugi,” pungkasnya. (yetty/hm16)

 

Related Articles

Latest Articles