Pengunjung berdesakan untuk membeli tiket masuk yang dibanderol Rp30 ribu untuk dewasa, dan Rp20 ribu untuk anak-anak tersebut.
“Sabar.. sabar. Semua pasti masuk, tapi harus tertib,” kata seorang petugas menggunakan pengeras suara.
Sesampainya di dalam, pengunjung disuguhkan dengan beberapa spot air terjun yang memiliki ketinggian bervariasi dikelilingi oleh pepohonan kelapa. Selain pemandian alami, tempat wisata ini juga dilengkapi dengan kolam renang ramah keluarga. Pemandangan sekitarnya yang indah menjadikan Aek Sijorni sebagai spot foto incaran wisatawan.
“Kami dari Pekanbaru, tahun ini berlebaran ke rumah keluarga di Padangsidimpuan. Jadi kami memang sengaja ke sini, untuk mandi-mandi. Besok baru kembali ke Pekanbaru,” ujar Arif (34) salah seorang pengunjung.
Arif mengaku datang ke Aek Sijorni karena penasaran dengan keindahannya. Dia juga merasa takjub, dengan beberapa spot air terjun mini bertingkat yang ada di lokasi.
“Lihat-lihat dari media sosial, koq bagus kali sepertinya. Makanya kami kemari, ya sekalian menghabiskan libur Idul Fitri juga,” katanya.
Pengunjung lainnya Bunga (30) mengaku datang dari Bukit Tinggi. Ibu satu anak itu datang ke Aek Sijorni untuk kedua kalinya bersama keluarga, karena baru akan kembali bekerja pada Senin (15/4/24) mendatang.
Baca juga:Menyambangi Jembatan Ekstrem di Simalungun, Ternyata Bekas Lintasan Rel Muntik
“Sekalian bawa anak dan keluarga libur Idul Fitri,” ucapnya.
Di sekitar pemandian, pengelola menyediakan pondok-pondok kayu, yang bisa disewa Rp30 ribu. Pengunjung juga dibebaskan membawa makanan dari luar untuk dikonsumsi, saat lapar menyerang usai mandi-mandi.
“Gak pernah sikit orang yang datang ke sini. Apalagi kalau Lebaran seperti ini, dari luar Sumut pun berdatangan,” kata M Hasibuan, salah seorang pekerja.
Aek Sijorni biasanya buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Namun, saat hari-hari besar seperti libur Idul Fitri saat ini, tempat itu masih dipadati pengunjung, meski waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 WIB. (ial/hm06)
