11.1 C
New York
Saturday, May 11, 2024

Tulisan Anda Ingin Bebas dari Plagiasi? Coba Gunakan Teknik Berikut ini!

MISTAR.ID-Plagiasi atau plagiat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mempunyai pengertian pengambilan karangan atau pendapat dan sebagainya milik orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan atau pendapat sendiri.

Persoalan plagiasi ini menjadi salah satu persoalan yang sering terjadi di kalangan mahasiswa ketika membuat tugas atau membuat skripsi, para jurnalis saat menyadur berita, serta penulis lainnya.

Lalu bagaimana cara mengatasi agar terhindar dari tindakan plagiasi? Dikutif dari fimela.com, salah satu teknik atau cara menghindari plagiasi adalah dengan menulis parafrase yang benar.

Pengertian parafrase dapat dijelaskan sebagai upaya menyampaikan sebuah gagasan atau konsep dalam bahasa lain dengan bahasa yang relevan, tentunya tanpa mengurangi maupun menambah isi konten aslinya.

Baca Juga:Ini 8 Cara Meningkatkan Kemampuan Menulis Profesional

Metode parafrase dipakai dalam berbagai bentuk karya tulis, seperti berita artikel, jurnal, atau berbagai jenis teks lainnya, sesuai dengan kegunaannya.

Tujuannya jelas, untuk menghindari kemungkinan terjadinya plagiarisme, khususnya pada karya tulis yang menggunakan banyak sumber referensi dalam proses penulisannya.

Metode atau cara parafrase dapat digunakan sebagai alternatif dari teknik quoting atau pengutipan dalam urusan tulis-menulis.

Lalu bagaimana cara menulis dengan menggunakan teknik menulis parafrase yang benar agar terhindar dari tindakan plagiat? Coba simak cara berikut ini:

Pahami Konsep Tulisan

Pertama, penulis harus memahami konsep dasar dari tulisan yang akan diparafrase. Hal ini penting dan merupakan langkah utama. Jika anda tidak memahami ide pokok dari paragraph maupun tulisan yang akan kamu sadur, bisa dipastikan anda akan mengalami kesulitan menggunakan teknik parafrase ini.

Baca Juga:Dituding Plagiasi, Korpus Api Sumut Adukan Oknum Dosen USI ke Poldasu

Jika sudah memahami konsep awal tulisan, anda akan mudah mengeksplor atau menjelajah banyak kosakata yang memiliki persamaan dengan kata yang digunakan pada tulisan yang akan anda sadur.

Tak hanya itu, anda juga bahkan bisa mengubah bentuk penulisannya. Misalnya dari deduktif (jenis paragraf yang ide utamanya berada di awal paragraf) menjadi induktif (meletakkan ide pokok atau gagasan utamanya di akhir paragraf) dan sebaliknya. Alasan utamanya adalah ide pokoknya sama, namun gaya penulisannya berbeda-beda.

Perbanyak Kosakata dan Istilah

Kedua, teknik menulis parafrase adalah penulis harus memperkaya pengetahuannya dengan kosakata dan istilah kekinian yang banyak digunakan oleh orang atau viral.

Ketika anda mengusai banyak kosakata, anda tentunya tidak akan kesulitan untuk memilih diksi atau pilihan kata yang tepat dan sesuai untuk mengungkapkan suatu gagasan atau ide untuk mengganti kata yang sudah dipakai dalam tulisan tersebut.

Baca Juga:Mahasiswa UINSU Medan Laporkan Dugaan Plagiasi Rektor ke Menteri Agama

Tujuan lainnya, dengan memperbanyak perbendaharaan kosakata, anda bisa menyingkat suatu maksud dari kata yang biasanya harus dijelaskan secara panjang. Cukup dengan satu istilah namun kosakata itu sudah mewakili hal apa yang ingin anda sampaikan.

Untuk memperkaya diri dengan perbendaharaan kosakata dan istilah, anda harus rajin membaca agar familiar dengan sejumlah kata dan istilah baru yang terus bermunculan.

Perhatikan Kaidah Penulisan

Ketiga, teknik menulis parafrase adalah memerhatikan kaidah penulisan dari rujukan yang kamu gunakan. Ketika anda menulis dalam Bahasa Indonesia, tentunya anda menggunakan Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Mencermati kaidah penulisan saat anda menggunakan teknik parafrase sangat penting, terutama saat mengutip sebuah kalimat. Jenis kutipan terbagi menjadi dua, yakni kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.

Baca Juga: Gawat! Makalah Calon Hakim Agung Disebut Plagiat

Tidak hanya itu saja, saat menggunakan teknik parafrase, anda harus mengenal atau mampu membedakan kalimat aktif dan kalimat pasif. Salah satu cara untuk menulis kembali atau menyadur tulisan adalah dengan mengubah kalimat aktif menjadi pasif atau sebaliknya.

Perlu disampaikan, kaidah atau pedoman penulisan ini tak hanya berguna untuk teknik parafrase saja, melainkan juga akan menciptakan tulisan anda terlihat rapi dan cerdas atau lebih ilmiah.

Perbanyak Pengetahuan dan Wawasan

Faktor beikutnya adalah pengetahuan dan wawasan yang anda miliki. Faktor ini akan mendukung kemudahan dan kecepatan anda dalam menulis dengan teknik parafrase.
Tujuannya, jika anda tidak mengenali topik yang ditulis dalam tulisan tersebut, bisa dipastikan anda tidak akan bisa menyadur tulisan. Untuk itu, anda harus memperbanyak pengetahuan dan wawasan dengan membaca buku dan mengikuti berita atau perkembangan istilah.

Semakin banyak pengetahuan dan wawasan yang anda miliki, akan makin mudah untuk anda menggunakan teknik parafrase. Anda sudah lebih familiar dan tidak kaget atau tidak ada masalah dengan topik tertentu saat anda mendapat tugas dengan beragam topik. (mtr/hm01)

Related Articles

Latest Articles