Jakarta, MISTAR.ID
Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) di perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur mandiri masih dapat dievaluasi jika terdapat masalah dalam pelaksanaannya. Hal ini disebabkan belum adanya aturan batas waktu pendaftaran dan kuota pada jalur seleksi ini yang mengakibatkan kendala bagi perguruan tinggi swasta (PTS).
Beberapa pengelola PTS mengeluhkan masalah dalam sistem seleksi jalur mandiri karena sulit untuk merencanakan penerimaan mahasiswa baru.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, berharap ada perbaikan melalui aturan baru.
Baca Juga:Â 17 September Pendaftaraan CASN Dibuka, Diutamakan Formasi Guru, Kesehatan dan Teknologi
“Tapi jika masih terjadi masalah yang belum sesuai dengan harapan, tidak ada salahnya kita melakukan penyempurnaan tahun depan,” ujar Hetifah dalam diskusi ‘Sinergitas Tingkatkan APK Bermutu dan Berkeadilan’ di Universitas Yarsi, Jakarta Pusat, Kamis (14/9/2023), dikutip dari Republika.
Di sisi lain, Wakil Bendahara II Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Muhammad Muchlas Rowi, menyatakan bahwa masalah muncul ketika jalur SPMB PTN dibatasi hanya pada Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), sementara seleksi jalur mandiri tidak memiliki batasan yang jelas.
“Kami sebagai perguruan tinggi swasta tidak tahu berapa kuota yang akan diterima oleh PTN. Ini kurang transparan. Bagaimana kami bisa merencanakan penerimaan mahasiswa?” tanyanya.
Rektor Universitas Yarsi, Fasli Jalal, mengatakan bahwa pemerintah perlu menyadari bahwa PTS juga memiliki peran penting, dan jika tidak diperhatikan, mutu dan kemampuan PTS dapat menurun, yang akan merugikan semua pihak.
