10.6 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Sebelum Liburan, Pengguna Mobil Matik Perlu Waspadai Gejala Ini

Jakarta, MISTAR.ID
Desember identik dengan musim liburan, karena selain anak-anak libur sekolah, ada hari besar Natal dan juga perayaan Tahun Baru.

BagiAanda yang sudah merencanakan liburan ke luar kota dengan kendaraan pribadi, mengecek kembali kesehatan kendaraan sangat disarankan apalagi jika destinasi yang dituju lumayan jauh.

Tidak hanya kondisi mesin, rem, baterai, lampu, ban, hingga wipper kaca, untuk mobil bertransmisi automatic juga perlu dicek soal kesehatan transmisinya.

Baca Juga:3 Kebiasaan yang Bikin Mobil Matik Cepat Rusak

Pemilik bengkel spesialis transmisi matik Samudra Automatic, Pirman mengungkapkan, tanda-tanda ketika mobil matik anda transmisinya sedang bermasalah.

Jika transmisi matik bermasalah, biasanya ada delay ketika perpindahan dari N ke D misal, atau ‘ngayun’ atau ‘ngegredet’ (tersendat) saat akselerasi, atau bahkan ada yang sampai tidak bisa jalan mobilnya.

“Nah itu tanda-tanda matik bermasalah. Tanda-tanda lainnya yang harus diwaspadai antara lain oli transmisi rembes,” katanya.

Jika mengalami masalah dan tanda-tanda matik bermasalah seperti itu, Pirman menyarankan agar pengguna segera membawa mobilnya ke bengkel untuk cek sebelum kerusakan menjadi parah.

Baca Juga:Tips Merawat Transmisi Matik Mobil Biar Tetap Prima

“Lebih baik dicek dulu, dan segera diperbaiki jika seperti itu. Jangan memaksakan berlibur dengan kondisi kendaraan tidak fit karena nanti ketika ada masalah di perjalanan, ongkosnya bisa lebih besar,” sebut Pirman.

Pesan Pirman kepada para pengguna mobil matik, disiplinlah merawat transmisi matik dengan rutin, seperti mengganti oli dan filter agar transmisi awet dan performanya baik.

Penggantian oli yang disarankan, menurut Pirman, setiap 25.000 km jarak tempuh kendaraan, dengan maksimal toleransi 30.000 km.

“Jika transmisi matik dirawat dengan baik, rutin tentu akan lebih awet, dan ketika ada masalah bisa segera dideteksi dan diatasi sebelum parah serta biayanya mahal,” tutur Pirman.(antara/hm10)

Related Articles

Latest Articles