Jakarta, MISTAR.ID
Pada hari Rabu lalu,(5/7/23) Threads, aplikasi jejaring percakapan online, secara resmi diluncurkan di internet. Ini memicu banyak tanggapan dari pengguna media sosial, termasuk mempertajam persaingan alias antara dua pemimpin dunia teknologi, Mark Zuckerberg, pemilik perusahaan Meta, dan Elon Musk, pemilik Twitter, tahun lalu.
Pada hari Jumat, The New York Times melaporkan bahwa Threads, aplikasi jejaring sosial, menarik perhatian banyak orang karena cerita yang sejak lama beredar bahwa aplikasi rekaman Instagram itu akan “membunuh” pengguna jejaring percakapan lain, terutama Twitter.
Threads memiliki banyak kesamaan dengan aplikasi burung biru dari segi fungsi dan tampilan, yang mendorong cerita itu.
Sebagian orang mengatakan bahwa Instagram sengaja membajak pekerja imajinatif Twitter, tetapi Zuckerberg sendiri tidak ingin terpengaruh oleh rumor ini, dan banyak orang menganggap Threads mirip dengan Twitter.
Dia juga memuji keberhasilan Threads, yang telah menarik 10 juta pengguna dalam waktu tujuh jam setelah peluncuran perdana.
Pada hari Rabu, Zuckerberg menulis dalam sebuah unggahan di akun Threads bahwa sebuah aplikasi percakapan publik harus ada dengan lebih dari satu miliar pengguna.
Baca juga :Â Zuckerberg Disindir Elon Musk, Twitter Mengancam Perkarakan Threads
Zuckerberg menyatakan, “Twitter mempunyai kesempatan untuk melakukan perihal itu, namun belum berhasil. Mudah-mudahan kami akan sukses melakukannya.”
Sebaliknya, Musk telah mengubah beberapa peraturan Twitter dengan mengubah algoritma dan fiturnya, termasuk menetapkan batasan berapa banyak kicauan yang dapat dibaca.
Banyak pengguna telah memberikan tanggapan negatif terkait masalah ini belakangan ini.
Dengan mempertimbangkan masalah ini, sejumlah perusahaan teknologi berusaha mengambil keuntungan dari gejolak yang terjadi di Twitter dalam beberapa bulan terakhir. Karena mendapatkan dukungan mahal dari Meta, Threads ternyata lebih baik.
Selain itu, kekuatan utama Threads berasal dari basis penggunanya yang luas di Instagram, dengan lebih dari dua miliar pengguna aktif di seluruh dunia. (Antara/hm19)
