Pons Mellado dan Mascort menyatakan bahwa “Orang Mesir menaruh emas berbentuk lidah di lidah mumi untuk mengembalikan fungis vital orang mati dan juga agar tubuh tetap utuh di akhirat.
Bagi orang Mesir, emas adalah daging para dewa.”
Arkeolog menemukan tiga “hypogea”, atau makam bawah tanah yang berasal dari zaman Ptolemeus, yang digali di bawah batu alam.
Baca juga : Arkeolog Temukan Kayu Paling Berumur di Bumi, Dibuat 476 Ribu Tahun Lalu
Para peneliti menemukan banyak sarkofagus batu antroporfik, beberapa mumi yang dibungkus kain warna-warni, dan beberapa patung terakota yang menggambarkan dewi Isi-Aphrodite.
Dewa ini adalah wujud dewi Isis Mesir, yang terkait dengan aspek kesuburan dewi Aphrodite Yunani-Rowami.
Tim juga menemukan banyak batu kapur berwarna-warni di salah satu hipogea yang dihiasi dengan gambar manusia, ular, merpati, dan tumbuhan.
Pons Mellado dan Mascort menyatakan, “Semua temuan ini sangat penting bagi sejarha dunia pemakaman di Oxyrhynchus.”
Kami pertama kali menemukan terakota Oxyrhynchus dengan gambar Isis-Aphrodite, dan karya semacam ini pertama kali ditemukan di wilayah Mesir Tengah. Balik batu kapur dengan dekorasi juga penting. (Kumparan/hm19)
