23.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

NASA Deteksi Tabrakan Meteor Picu Gempa Magnitudo 4 di Mars

Jakarta, MISTAR.ID

Wahana InSight milik Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) mendeteksi bahwa tabrakan meteor  pada 24 Desember tahun lalu menimbulkan gempa Magnitudo 4 di Mars.

Melansir France24, InSight mendeteksi gempa tersebut lewat perangkat Mars Reconnaissance Orbiter (MRO). MRO lalu mengambil foto dari kawah yang baru terbentuk akibat tabrakan meteor tersebut kurang dari 24 jam setelahnya.

Foto yang dihasilkan MRO pun terbilang mengesakan. Dalam foto tersebut terlihat beberapa bongkahan es yang meloncat keluar ke permukaan planet di sekitar lubang selebar 150 meter dengan dalam 21 meter.

Baca juga:Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Ini Langkah Pemko Siantar

Kawah ini menjadi yang terbesar sejak MRO mengorbit di Mars pada 16 tahun lalu. Meski dampak tabrakan meteor terhadap Mars tidaklah asing, para peneliti tetap terkesima melihat foto ini.

“Kami tidak pernah berpikir akan melihat lubang sebesar ini,” kata Ingrid Daubar yang bekerja di misi InSight dan MRO.

Para peneliti mengestimasi bahwa meoter itu sendiri memiliki ukuran sekitar 4,8 x 11 meter. Di Bumi, meteor itu akan pecah di atmosfer sebelum mencapai permukaan tanah.

“Sederhananya, ini adalah dampak meteor terbesar terhadap permukaan planet yang pernah kami dengar sejak ilmu alam dilakukan melakkan seismograf dan seismometer, kata profesor bidang ilmu planet, Philippe Lognonne.

NASA telah merilis rekaman suara dari tabrakan tersebut, yang dibuat dengan mempercepat getaran hasil dari seismometer.

Informasi ini dinilai dapat berkontribusi menambah pengetahuan yang lebih dalam tentang bagian dalam Mars serta sejarah terbentuknya. Contohnya adalah adanya kehadiran es yang mengejutkan para peneliti.

Baca juga:Malam Ini, Hujan Meteor Perseid di Langit Indonesia  

“Ini adalah titik terhangat di Mars, terdekat dengan ekuator, kami telah melihat es berbentuk air,” kata Daubar.

Lebih lanjut, penemuan ini juga membuat Direktur Divisi Ilmu Planet NASA, Lori Glaze ingin segera mengirim astronaut sesegera mungkin.

“Kami ingin mendaratkan astronaut sedekat mungkin dengan garis khatulistiwa Mars. Es itu bisa saja dikonversi menjadi air, oksigen atau hidrogen,” ujarnya.

Di sisi lain, para peneliti yang terlibat dalam misi ini telah mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal Science. Ada 50 peneliti lebih yang terlibat dalam penulisan artikel berjudul Largest recent impact craters on Mars: Orbital imaging and surface seismic co-investigation tersebut. (cnn/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles