MISTAR.ID
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) menyatakan matahari akan berada tepat di atas Ka’bah di Mekkah sore ini, Minggu (16/7/23). Kejadian ini dikenal sebagai Hari Meluruskan Kiblat atau Rashdul Qiblah.
Ini bukan kali pertama terjadi. Fenomena seperti ini selama tahun 2023 telah terjadi pada tanggal 27/28 Mei lalu.
Fenomena Rashdul Qiblah terkait dengan pergerakan Matahari yang disebut Kulminasi. Kulminasi secara umum merujuk pada kondisi ketika Matahari mencapai titik tertinggi pada saat tengah hari.
“Secara khusus, istilah Kulminasi merujuk pada kondisi ketika Matahari berada di titik zenit atau tepat di atas suatu lokasi di permukaan Bumi,” tulis ORPA-BRIN melalui Instagramnya.
Baca juga: Ribuan Warga Australia Antusias Saksikan Gerhana Matahari Hibrida
ORPA-BRIN menambahkan, Kulminasi hanya terjadi di wilayah yang berada di antara Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan. Diketahui, Indonesia dan Ka’bah berada di wilayah tersebut. Kedua wilayah ini juga mengalami Kulminasi.
Pada saat Matahari berada tepat di atas Ka’bah, kalibrasi arah kiblat dapat dilakukan. Menurut BRIN, Matahari akan berada tepat di atas Ka’bah pada Minggu (16/7) pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA atau 18.27 WIT.
“Fenomena ini dianggap bermanfaat untuk meluruskan arah kiblat karena pada saat tengah hari, Matahari berada tepat di atas Ka’bah dan bayangan benda akan berlawanan dengan arah kiblat,” lanjutnya.
Nah, bagaimana cara memeriksa arah kiblat? Anda dapat menggunakan benda tegak seperti botol, tongkat, kaleng, atau benda lainnya untuk melakukan kalibrasi arah kiblat.
Baca juga: BMKG Ingatkan Warga: Jangan Lihat Proses Gerhana Matahari Secara Langsung!
Untuk mengamati bayangan, letakkan benda tegak tersebut di permukaan yang datar agar hasilnya lebih akurat. Selain benda tegak, benda yang digantung seperti bandul juga dapat digunakan untuk memeriksa arah kiblat. (mtr/hm20)
