15.1 C
New York
Tuesday, May 21, 2024

Mahasiswa UMSU Ciptakan Mesin Pirolisis, Hasilkan Minyak Tanah dari Sampah Plastik

“Ketika dispensernya naik maka nanti hasilnya akan seperti ini,” katanya, sembari menunjukkan cairan bening agak kekuningan kepada Mistar.

Pembuatan mesin ini, lanjut Hadriansyah, bertujuan agar sampah plastik yang sangat sulit terurai bisa diolah melalui mesin tersebut dan hasilnya bisa diperjualbelikan.

“Jadi proses pembuatannya itu (mesin) sekitar 1 minggu, dan menjalankan risetnya 1 bulan setengah. Yang diriset penguapan plastik serta pendinginannya. Spiral sangat berpengaruh, semakin banyak lilitan maka akan semakin dingin,” jelasnya.

Mesin buatan tim ini, sambung Hardiansyah, kemudian diperjualbelikan dengan kisaran harga 6 juta untuk ukuran penampungan 10 kg sampah plastik, sedangkan untuk penampungan 1 kg berkisar 4 juta.

“Kalau yang 1 kg ini bisa menghasilkan minyak 250 ml, harganya 6 juta dan target pasarnya itu bank-bank sampah, pengusaha,” sebutnya.

Baca Juga: Warga Medan Wajib Tau, Pasar Murah Keliling Ada di FKM

Tak sampai di situ, minyak hasil pirolisis tersebut, kata Hardiansyah, masih bisa diolah lebih lanjut untuk mendapatkan bahan bakar kendaraan roda dua.

Hardiansyah mengatakan, jika dilakukan penyulingan lebih lanjut, maka akan menghasilkan bahan bakar seperti Pertalite.

“Jadi kita saring (suling) lagi dengan mesin lagi, lalu dicampur dengan etanol, lalu kita uji lab kita lihat oktannya sama atau tidak dengan pertalite, lalu dilanjut dengan penyulingan,” tambahnya.

Hardiansyah berharap, timnya dapat melakukan lebih banyak lagi dengan mengolah minyak tanah tersebut menjadi bahan bakar kendaraan.

“Jadi kami masih melakukan pengembangan juga untuk membuat sampah ini menjadi bahan bakar kendaraan seperti pertalite, biosolar dan lainnya,” tutupnya. (Dinda/hm22)

Related Articles

Latest Articles