14.6 C
New York
Friday, May 3, 2024

Dosen UI Bikin Bahan Aditif Lubrikan Manfaatkan Limbah Peleburan Timah

Jakarta, MISTAR.ID

Dosen dari Departemen Teknik Metalurgi dan Material (DTMM) Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI), Alfian Ferdiansyah, menciptakan bahan aditif lubrikan (friction modifier) dengan memanfaatkan limbah peleburan timah.

Penggunaan SnO2 (timah oksida) nano powder untuk mengatasi keterbatasan aditif anti aus dan anti gesekan dari aditif konvensional yang belum optimal dalam merespons reaksi kimia dengan substrat.

Alfian mengungkapkan, motivasi awal riset ini adalah fakta bahwa dalam kendaraan, komponen yang saling berkontak adalah kunci agar kendaraan dapat bergerak. Namun, gesekan antar komponen ini seringkali menjadi penyebab utama kegagalan komponen, dengan kerusakan komponen yang disebabkan oleh friksi hingga 82 persen.

Studi oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat mencatat kerugian hingga USD240 miliar per tahun akibat masalah lubrikasi. Akibatnya, industri harus mengalokasikan hingga 15 persen dari total biaya perawatan untuk mengatasi masalah ini.

Baca Juga : E-Tongue, Inovasi UGM Deteksi Kandungan Mineral dan Logam Berat pada Air Minum

Padahal, dengan manajemen lubrikasi yang tepat, biaya ini bisa ditekan hingga hanya sekitar 2 persen dari total biaya perawatan. Inovasi nanoteknologi Alfian merupakan hasil kolaborasi dunia akademik dan dunia industri, yakni PT Timah Tbk yang diwakili Fazar Dinata, Muhammad Robby Firmansyah, dan Sabrina Saraswati.

Kerja sama ini telah memungkinkan Alfian merancang partikel nano oksida SnO2 sebagai aditif pada lubrikan. Yang menarik, serbuk nano SnO2 yang digunakan disintesis dari limbah hasil peleburan timah sehingga mencapai peningkatan nilai tambah.

“Inovasi ini juga membuka peluang besar dalam pemanfaatan limbah yang mengandung timah, seperti sampah elektronik,” beber Alfian dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/10/23).

Pilihan material nano sebagai aditif lubrikan ini didasarkan pada keunggulannya dalam mengatasi kelemahan aditif anti aus dan anti gesekan dari aditif konvensional yang belum optimal dalam berinteraksi dengan substrat.

Keuntungan lain dari partikel nano adalah ukurannya yang mencapai rentang nanometer yang memungkinkan pengaturan gesekan antarmuka yang ideal.

“Penelitian dan rancangan ini sangat menarik karena mendalami topik nanoteknologi yang memiliki banyak manfaat. Kami berharap riset ini dapat terus dikembangkan, mengingat dampak positifnya yang dapat membuka peluang besar dalam konteks ekonomi sirkular,” kata Dekan FTUI, Heri Hermansyah.

Baca Juga : Tingkatkan Produksi Keripik Singkong, Dosen FT-USU Ciptakan Mesin Alternatif

Inovasi ini meraih peringkat kedua dalam ajang Think Efficiency 2023 dalam kategori Tribologi. Think Efficiency 2023 adalah kompetisi yang diselenggarakan oleh Shell Indonesia dan Society Renewable Energy Indonesia.

Lomba ini bertujuan mendorong inovasi yang efisien dan berdampak positif di bidang Energi (teknologi baru, dekarbonisasi dan energy access), Tribologi (koefisien gaya gesek, kecepatan keausan dan pemeliharaan), serta Digitalisasi (sustainable supply chain, optimization and integration dan efisiensi energi). Pengumuman pemenang kompetisi pada Kamis, 19 Oktober 2023. (mci/hm24)

Related Articles

Latest Articles