24.5 C
New York
Friday, May 3, 2024

Dilengkapi Kamera, China Kembangkan Alat Deteksi Incar Mobil yang Curi Data

Jakarta, MISTAR.ID

Kekhawatiran pencurian data semakin China rasakan usai dugaan sebuah mobil Tesla masuk ke objek atau pangkalan militer. China kemudian mengembangkan mesin pelacak yang mampu mendeteksi data yang dicuri dan dikirim ke luar negeri menggunakan teknologi mobil “pintar”.

Perkembangan mobil cukup pesat dilengkapi dengan sensor dan kamera untuk membantu pengemudi. Namun, kecanggihan mobil pintar diduga bisa dimanfaatkan untuk mencuri data sebuah komunitas.

Data yang dihasilkan peralatan tersebut juga dapat digunakan oleh produsen untuk mengembangkan teknologi baru, seperti sistem mengemudi otonom, meningkatkan masalah privasi dan keamanan, terutama ketika informasi tersebut dikirim ke luar negeri.

Baca Juga:5 Merek Mobil yang Diprediksi Berhenti Diproduksi Tahun 2022

Salah satu produsen mobil listrik Amerika Serikat (AS) yang sedang dalam pengawasan di China atas penyimpanan dan penanganan data pelanggannya adalah Tesla. Tesla dituding mengirim data-data penting China dan dikirim ke AS.

Beijing semakin khawatir pengumpulan data yang dilakukan perusahaan swasta di China. Pemerintah China khawatir informasi tersebut dapat disalahgunakan, terutama oleh negara-negara asing.

Baru-baru ini China bahkan menerapkan undang-undang perlindungan data pribadi dan memperketat pengawasan di bidang teknologi dan informasi.

China Automotive Engineering Research Institute Co Ltd (CAERI) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah mengembangkan sistem untuk menganalisis jalur transmisi data dengan menggunakan perangkat pendeteksi komunikasi untuk memantau data yang diunggah dan data yang dikumpulkan dari kendaraan di lingkungan pengujian.

CAERI mengklaim sistem itu adalah yang pertama di China. Lembaga tersebut juga menguji beberapa kendaraan, termasuk Tesla Model 3, mobil-mobil Audi, Mercedes-Benz dan Land Rover. Namun mereka tidak berhasil mengungkapkan hasilnya. Pabrikan mobil global seperti Tesla, Ford dan BMW pada Mei lalu menegaskan sedang menyiapkan pusat data lokal untuk mematuhi persyaratan peraturan China. (cnn/hm12)

Related Articles

Latest Articles