Medan, MISTAR.ID
Martabak arang yang berada di jalan Panglima Denai, Kecamatan Medan Denai, selalu menjadi favorit. Sudah berjualan selama 24 tahun, martabak manis ini dikenal dengan toping yang melimpah dan dijual mulai dari Rp12.000 per porsi.
Anak dari pemilik martabak manis, Habib mengatakan jika usaha tersebut merupakan usaha turun temurun dari orang tuanya.
“Kalau di sini kurang lebih sudah 24 tahun. Tapi ini baru buka lagi dan atas nama saya sendiri ‘Martabak Arang Habib’ karena yang di sana sudah di urus abang saya. Tapi, kalau soal rasa dan harga itu sama semua,” ungkapnya saat ditanyai mistar.id, Senin (3/6/24) malam.
Selain itu, yang menjadi sorotan dari martabak ini adalah isian yang begitu melimpah. Ditambah dengan ciri khas memasaknya yang masih menggunakan arang. Habib mengatakan ciri khas ini sudah menjadi tradisi di keluarganya.
Baca juga: Kesawan City Walk Kembali Dibuka Juni, Kedepankan Kuliner Medan
“Memang sudah dari turun temurun seperti ini. Kalau jualan tidak boleh pelit-pelit,” tuturnya.
Dijual mulai dari Rp12.000-18.000, martabak manis ini memiliki 5 varian rasa yang berbeda, yaitu kacang, pulut, kacang keju, coklat kacang, dan coklat keju.
“Kalau yang paling best seller itu ya coklat keju dan coklat kacang,” tambahnya.
Dari pantauan mistar.id, pada hari pertama buka, martabak manis ini langsung diserbu oleh warga Medan. Salah satu pembeli, Ana mengatakan bahwa dirinya sudah menjadi pelanggan lama.
“Kalau saya dari Lubuk Pakam, jauh-jauh kesini untuk beli. Martabak ini sempat viral di sosial media. Tapi, saya suka beli di sini sudah lama sejak saya dan suami masih pacaran. Jadi, dia dulu selalu bawain saya martabak ini karena topingnya banyak dan harganya murah,” jelasnya.
Baca juga: Melalui Jelajah Kuliner Nusantara, Wali Kota Harap Kuliner Kota Medan Bisa Semakin Dikenal
Karena selalu ramai, pembelian martabak ini menggunakan nomor antrian. Saat ini, martabak manis ini sudah memiliki 3 cabang, yaitu dua ada di Denai dan satunya lagi di Jalan Besar Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan. (dinda/hm20)
