11.8 C
New York
Monday, May 6, 2024

Menikmati Kuliner Malam di Kota Medan, Ada Sate Madura

Medan, MISTAR.ID

Kota Medan memang surganya kuliner. Jadi, para pecinta makanan tak perlu ragu untuk berkunjung ke kota ini. Alamat tidak lapar! Rasa yang disajikan juga mampu menggetarkan lidah hingga tak ragu untuk nambah.

Para pedagang juga tersebar di sejumlah tempat. Baik sekelas restoran, kafe maupun jalanan. Nah, untuk kuliner jalanan, kamu juga tidak perlu khawatir, ada sejumlah tempat kuliner pinggiran jalan yang populer karena rasanya yang tidak kalah tanding dengan restoran terkenal. Salah satunya di Jalan HM Yamin.

Kulener di sederetan Jalan HM Yamin ini tidak saja murah, tapi juga enak. Mulai dari ayam penyet, mie balap bahkan ada sate. Nah, Salah satu jajanan yang cukup direkomendasi adalah sate Bang Ari, Sate Madura.

Baca juga:Membelah Malam, Menikmati Kuliner Murah di Emperan Kartini Siantar

Sate Madura bang Ari ini tepatnya di pinggir Jalan HM Yamin tak jauh dari Gang Pisang. Ia mulai buka jam 18.00 WIB hingga jam 22.00 WIB. Rasanya sate madura buatannya ini memang tak kalah dengan sate ala resto. Rasanya memang istimewa, bumbunya yang manis pedas bercampur rempah meresap hingga kedalam daging yang empuk.

Harga yang dibadrol juga terbilang tidak mahal cukup Rp19.000,- perbungkus dengan jumlah 10 tusuk sate.

“Selain daging ayam, yang paling laku adalah daging kambing dan daging lembu,” ujar bang Ari yang selalu setia ditemani istrinya berjualan.

Dari pengakuannya, ia sudah berjualan sate madura selama 18 tahun di Jalan HM Yamin ini. Meski berpimdah-pindah tempat di sepanjang Jalan HM Yamin, tapi pelanggannya tidak pernah pindah.

“Alhamdulillah, para pembeli terkadang sudah memesan sebelum buka dagangan jam 6 sore,”ujarnya sumringah.

Baca juga:Kesawan City Walk Kembali Dibuka Juni, Kedepankan Kuliner Medan

Tangannya serasa tak pernah lelah mengipas susunan tusuk sate yang mengalirkan aroma menggelitik untuk dibeli sejak 10 meter. Bayangkan, dalam sehari saja ia menjual sebanyak 1600 tusuk sate.

Malam semakin menggigit, para pembeli dagangan bang Ari sepertinya tak pernah berhenti. Mereka yang melepas penatnya malam bahkan terkadang kecele karena dagangan bang Ari sudah ludes terjual. Bahkan, ia tak harus menunggu malam minggu untuk menunggu ramenya para pembeli. (rika/hm06)

Related Articles

Latest Articles