11.8 C
New York
Monday, May 6, 2024

Dinkes Simalungun: Belum Ada Pengaduan TTS Sampai Hari Ini

Simalungun, MISTAR.ID

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Simalungun, Edwin Simanjuntak mengatakan, hingga Senin (6/5/24), pihaknya belum ada menerima pengaduan terkait thrombosis with trombocytopenia syndrome.

Diketahui, sindrom ini telah menghebohkan Inggris dan dunia. Menurut laporan beberapa media Inggris, sebanyak 51 kasus telah diajukan ke Pengadilan Tinggi terkait sindrom yang dituding sebagai efek samping vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca.

Thrombosis with trombocytopenia syndrome (TTS) adalah kondisi autoimun di mana tubuh membentuk antibodi yang mengakibatkan penghancuran trombosit atau sel darah merah.

Baca juga: Dinkes Sumut Pastikan Tak Ada Pengaduan TTS yang Disebabkan Vaksin Covid-19

“Belum ada pengaduan soal itu. Sampai hari ini belum ada. Kita berharap itu tidak ada,” kata Edwin.

Pihak AstraZeneca untuk pertama kalinya mengakui bahwa vaksin COV-19 buatan mereka dapat menyebabkan efek samping yang sangat jarang terjadi.

Dalam dokumen yang diserahkan ke pengadilan tinggi di London pada Februari 2024, mereka menyebut, vaksin tersebut bisa memberikan efek samping yang sangat jarang, yaitu TTS.

Baca juga: 145 Ribu Vaksin AstraZeneca Tiba di Sumut

Menurut Edwin, gejala penyakit TTS berbeda-beda, mulai dari rasa nyeri dada yang persisten, sesak nafas, sakit kepala berkepanjangan, penglihatan kabur dan terjadi pembengkakan pada kaki.

Dilansir dari berbagai sumber, penyakit TTS tidak hanya disebabkan vaksinasi. Obat-obatan yang mempengaruhi pembekuan darah atau sistem imun bisa memicu kondisi yang mirip dengan penyakit tersebut.

Seseorang yang mengalami gangguan imun akan lebih rentan terhadap penyakit itu.

Sementara itu, disadur dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Ketua Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) Prof Hinky Hindra Irawan Satari mengatakan, tidak ada kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia atau thrombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca di Indonesia.

Baca juga: 2,7 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca dari Jepang Masuk ke Indonesia

“Keamanan dan manfaat sebuah vaksin sudah melalui berbagai tahapan uji klinis, mulalui uji klinis tahap 1, 2, 3 dan 4 termasuk vaksin COVID-19 yang melibatkan jutaan orang, sampai dikeluarkannya izin edar. Dan pemantauan terhadap keamanan vaksin masih terus dilakukan setelah vaksin beredar,” katanya. (indra/hm22)

Related Articles

Latest Articles