Penelitian ini melibatkan 4.488 subjek yang mengisi kuesioner konsumsi kafein untuk mengindikasikan konsumsi kafein harian mereka. Dari jumlah tersebut, 1.790 menderita Parkinson, 2.698 tanpa Parkinson.
“Semuanya memiliki salah satu dari dua variasi genetik Asia yang terkait dengan Parkinson,” jelasnya.
Hasil penelitian menemukan bahwa konsumsi kafein rata-rata subjek adalah sekitar 448mg yang menderita Parkinson dan 473mg bagi mereka tanpa Parkinson. Perlu diketahui pula, minum kopi menggunakan susu, gula, madu, atau bahan tambahan lainnya tidak mempengaruhi efek kafein terhadap Parkinson.
Baca juga: Akan Manggung di Jerman, ‘Kopi Panas’ Ajak Masyarakat Tingkatkan Literasi Budaya
“Penelitian ini memiliki implikasi penting untuk pencegahan Parkinson. Terutama di negara-negara seperti Singapura, di mana variasi genetik Asia umum. Kopi mudah ditemukan di lingkungan masyarakat Asia. Mengonsumsi kafein dalam batas normal menawarkan cara yang mudah dan menyenangkan bagi orang untuk mengurangi risiko Parkinson,” kata Prof Tan. (mtr/hm20)
