MISTAR.ID – Tidak sedikit ibu hamil mengalami hipertensi. Tentunya, hipertensi pada ibu hamil dapat berdampak pada perkembangan dan kesehatan janin. Hipertensi terbagi dua jenis, yaitu hipertensi kronis dan gestasional.
Hipertensi Gestasional merupakan peningkatan tekanan darah di atas normal. Jenis ini terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu, tanpa adanya riwayat hipertensi sebelum kehamilan.
Sedangkan, hipertensi kronis kebalikannya. Dimana tekanan darah tinggi berkembang sebelum kehamilan atau selama 20 minggu pertama kehamilan.
Baca Juga: 5 Cara Ini Bisa Cegah Stunting Sejak Kamu Sedang Hamil
Hipertensi saat kehamilan juga disebut Preeklampsia. Biasa disebabkan oleh tekanan darah tinggi lebih dari 140/90 mm Hg. Beberapa sebabnya antara lain, nutrisi buruk, lemak tubuh tinggi, kurangnya aliran darah ke rahim, hingga faktor genetik.
“Banyak ahli berpikir preeklampsia dan eklampsia terjadi ketika plasenta wanita tidak berfungsi wajar. Bisa juga karena nutrisi buruk atau lemak tubuh tinggi, kurangnya aliran darah ke rahim bisa berperan, dan gen juga merupakan faktor,” dijelaskan dalam website Siloam Hospital.
Hipertensi pada ibu hamil bisa dicegah dengan berbagai cara, yakni:
- Menjaga berat badan
Berat badan tidak hanya dikaitkan dengan diabetes dan penyakit jantung. Mencegah hipertensi juga harus menjaga berat badan. Menurut AHA, jika Anda indeks massa tubuh (BMI) 25 atau lebih tinggi, sebaiknya menurunkan berat badan sebanyak 10 pon.
Baca Juga: Bisa Memicu Penyakit Jantung, Jamaah Haji Jangan Abaikan Hipertensi
- Makanan seimbang
Disarankan perbanyak makan buah dan sayur. Perlu diketahui, Anda harus membatasi lemak jenuh, lemak trans, dan gula.
- Kurangi garam
Diet rendah sodium dapat membantu menjaga tekanan darah tetap normal.
“Semakin tinggi asupan natrium, semakin tinggi tekanan darahnya,” kata dokter spesialis hipertensi klinis, Olugbenga Ogedegbe.
Baca Juga: Ingat! Jaga Asupan Garam untuk Hindari Hipertensi
- Olahraga yang teratur
Tak kalah penting adalah olahraga teratur. Direkomendasikan 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang atau 75 menit olahraga berat per minggu. Meski diingat, olahraga yang dimaskud untuk olahraga khusus ibu hamil ya.
- Kelola stres
Stres diketahui berkontribusi pada faktor risiko hipertensi. Kemudian, pola makan yang tidak sehat dan konsumsi alkohol. (mtr/hm20)
