Jakarta, MISTAR.ID
Penyakit kanker serviks adalah jenis kanker yang dialami perempuan dan gejalanya dapat terlihat usai berhubungan intim.
Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI), Brahmana Iskandar menerangkan, indikasi kanker leher rahim salah satunya bisa tampak pasca berhubungan seks. Gejala itu merupakan pendarahan.
Dikatakan Brahmana, pendarahan setelah hubungan badan terjadi karena ada benjolan yang tersentuh sampai  mengeluarkan darah.
Baca juga:Vaksin HPV Diproduksi Secara Lokal Buat Penanggulangan Kanker Serviks di Indonesia
“Posisinya (serviks) di sisi bawah rahim dan di ujung atas vagina. Kala ada tumor di situ, salah satu keluhan dininya adalah perdarahan, terutama pasca berhubungan intim,” paparnya dalam konferensi pers bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru-baru ini.
Kanker serviks adalah penyakit yang disebabkan Human papillomavirus (HPV). Nama terakhir dikenal sebagai salah satu virus yang memancing Infeksi Menular Seksual (IMS).
Virus itu menyerbu perlahan yang ditandai dengan mencuatnya sel-sel prakanker atau lesi prakanker. Menurut Brahmana, lesi prakanker bisa berlangsung tanpa keluhan.
“Tingkatan prakanker bisa ada keluhan atau tidak. Untuk melakukan skrining tak boleh menanti adanya keluhan,” tukasnya.
Baca juga:Tes IVA, Pemeriksaan Kanker Serviks Sejak Dini
Sejumlah upaya untuk mencegah kanker serviks di antaranya dengan vaksin dan deteksi dini lewat skrining.
Brahmana menuturkan, skrining infeksi visual dengan asam asetat, tes HPV DNA itu mendeteksi ketika belum ada benjolan, namun telah ada pertumbuhan sel yang abnormal.
Dia menyampaikan, dengan deteksi dini, kanker serviks jadi lebih gampang untuk diatasi. Brahmana merekomendasikan agar perempuan dapat rutin melakukan skrining setidaknya 3 tahun  pasca aktif berhubungan badan. (cnn/hm16)
