29.5 C
New York
Wednesday, June 26, 2024

Gejala Lengkap Flu Singapura dan Cara Penularannya

Jakarta, MISTAR.ID

Hingga minggu ke 11 tahun 2024, sesuai laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jika total jumlah kasus Flu Singapura di tanah air mengalami peningkatan, yakni lebih dari 5.000 kasus dan provinsi tertinggi adalah Banten.

Berdasarkan catatan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons Kemenkes, sebanyak 5.461 orang di Indonesia terjangkit Flu Singapura.

Sesuai catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, 738 kasus di antaranya terjadi di daerah tersebut. Sementara Dinkes Depok mencatat sebanyak 45 kasus suspek Flu Singapura terjadi di kota itu selama Januari hingga Maret 2024, dengan 10 pasien di antaranya dirawat di satu Rumah Sakit (RS).

Baca juga:Tiga Trik Atasi Penularan Flu Singapura Ketika Mudik Lebaran

Ketua Satgas Covid-19 sekaligus Anggota Bidang Penanggulangan Penyakit Menular Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Erlina Burhan menuturkan, Flu Singapura atau Hand, Food and Mouth Disease (HFMD) merupakan penyakit akibat Coxsackievirus A16 yang bisa menyerang anak-anak dan orang dewasa.

“Umumnya menginfeksi anak berumur 10 tahun, namun dapat juga orang dewasa,” paparnya melalui konferensi pers daring, dilansir pada Rabu (3/4/24).

Erlina membeberkan, Flu Singapura lazimnya ditandai dengan beberapa gejala umum, seperti demam, sakit tenggorokan dan batuk. Tetapi ada gejala khusus yang dapat membedakan HFMD dengan flu lainnya.

“Itu ditemukan lenting pada tangan dan kaki yang apabila pecah akan menyebabkan ulkus atau luka dan menjadi koreng. Lenting merupakan gelembung berisi air. Lenting ini ada mulut, jika pecah bakal menjadi sariawan dan akan mengganggu bagi anak-anak,” paparnya.

Baca juga:Kasus Flu Singapura Pada Anak Meningkat, Kenali Gejalanya

Selain Coxsackievirus A16, Erlina menuturkan, Flu Singapura juga dapat dipengaruhi Coxsackievirus A6 yang menyebabkan gejala berat. Adapun, Enterovirus 71 sebagai pemicu Flu Singapura yang jarang ditemukan.

Menurut Erlina, anak-anak dapat menjadi sumber penularan virus pemicu Flu Singapura. Dikatakan, keadaan sosio ekonomi yang buruk mampu meningkatkan risiko semakin cepat munculnya penyakit ini bagi balita dan anak-anak.

“Terhadap anak-anak yang terinfeksi tak mengeluarkan gejala atau tidak ada gejala. Artinya tidak ada lenting, nyeri tenggorokan, atau pilek, maka virusnya dikeluarkan lewat feses (kotoran),” papar Erlina.

Lanjutnya, virus penyebab Flu Singapura bisa menular dari feses anak, salah satunya apabila cuci tangan tidak bersih usai membersihkan kotoran. Penularan bisa terjadi jika tangan dipakai untuk makan, sehingga virus masuk ke mulut.

Baca juga:Nihil Kasus Flu Singapura, Dinkes Siantar Minta Warga Jangan Lengah

Dia mengatakan, virus penyebab Flu Singapura bisa didapati pada air permukaan, limbah, tanah, sayuran mentah, hingga makanan laut (seafood).

Selain itu, penularannya juga dapat terjadi jika seseorang menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi virus melalui droplet saat batuk, bersin dan ngomong kontak langsung dengan luka atau cairan tubuh penderita serta sanitasi yang buruk.

Ini gejala lengkap Flu Singapura, yakni demam, ruam di beberapa bagian tubuh, ruam jadi lenting, lenting jadi lesi, nafsu makan hilang, sakit tenggorokan dan batuk. (cnbc/hm16)

Related Articles

Latest Articles