16.6 C
New York
Thursday, May 9, 2024

Dua dari 10 Anak Sumut Stunting, Ketua FGI: Pemimpin harus Melihat Urgensi  

Medan, MISTAR.ID

Stunting merupakan masalah pertumbuhan anak yang menghambat perkembangan fisik dan mental mereka, saat ini menjadi perhatian serius di Provinsi Sumatera Utara.

Data mengindikasikan, bahwa 2 dari setiap 10 anak di Sumut mengalami stunting, yang memerlukan penanganan serius.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan target ambisius bagi seluruh kepala daerah, terutama di Sumut. Target yang ditetapkan adalah mengurangi angka stunting hingga sekitar 14 % pada tahun 2024.

Baca juga: Cegah Anemia Pada Remaja Putri Kurangi Risiko Stunting di Masa Depan

Ketua Forum Generasi Berencana (Genre) Indonesia (FGI) Sumut, Muhammad Irsan, mengungkapkan, saat ini tingkat stunting di daerah itu mencapai 21,1%, berada di bawah rata-rata nasional sebesar 21,6%.

Hal ini menunjukkan bahwa stunting merupakan tantangan serius yang perlu penanganan efektif.

“Di Sumut sudah turun di 21,1% di bawah angka 21,6% pada nasional. Artinya di Sumut 2 dari 10 anak merupakan stunting,” ujar Irsan, Sabtu (21/10/23) pada acara Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumut.

Baca juga: Cegah Stunting, Dinkes Sumut Ajak Terapkan Langkah ABCDE

Menurut Irsan, upaya pencegahan dan penurunan stunting harus dimulai dari awal kehidupan, termasuk mempersiapkan remaja yang nantinya akan memulai keluarga mereka sendiri.

“Kesehatan dan gizi saat remaja dapat memiliki dampak besar pada perkembangan anak di masa depan,” paparnya.

Dikatakan, masalah stunting tidak hanya dipengaruhi oleh faktor finansial, tetapi juga oleh aspek psikis dan psikologi. Karena itu, perlu ada pendekatan holistik yang melibatkan keluarga sebagai pilar utama dalam memastikan kesejahteraan anak.

Baca juga: Cegah Anemia dan Stunting, Pemko Tebing Tinggi Gelar Kegiatan Makan Ikan di Kantor Camat

Ia mencontohkan, seperti Belawan saat ini menjadi daerah yang tertinggi di Kota Medan. Daerah tersebut terletak dekat dengan pantai dan seharusnya memiliki akses yang memadai terhadap sumber daya gizi seperti ikan, justru masih mengalami masalah stunting tinggi karena masalah sanitasi yang kurang.

“Hal ini mengingatkan kita bahwa stunting bukanlah masalah yang hanya berkaitan dengan faktor pangan. Pencegahan stunting harus ditangani melalui pangan, kesehatan dan pendidikan yang intens,” tambahnya.

Dalam konteks perhelatan politik menuju Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, diharapkan calon pemimpin daerah akan melihat urgensi penanganan stunting sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak Sumut. (khairu/hm16l)

 

 

Related Articles

Latest Articles