20.9 C
New York
Thursday, July 4, 2024

5 Penyakit Sistem Reproduksi Wanita yang Harus DiKetahui

Medan, MISTAR.ID

Sistem reproduksi wanita memiliki banyak fungsi dan saling terkait. Sistem reproduksi wanita terdiri dari beberapa bagian yang menunjang proses reproduksi dengan lancar dan baik.

Secara umum sistem reproduksi wanita terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian luar dan bagian dalam.

Secara eksternal, terdapat vulva, klitoris, labia mayora, labia minora, dan lubang vagina. Di dalamnya terdapat vagina, ovarium, rahim, leher rahim, dan saluran tuba.
Alat kelamin wanita dapat berfungsi dengan baik jika memiliki anatomi atau struktur yang normal dan juga dipengaruhi oleh hormon reproduksi untuk menjamin kelancaran siklus menstruasi.

Baca juga: Cegah Kanker Serviks, Pemkot Siantar Imbau Pentingnya Pemeriksaan IVA Test

Sebagai seorang wanita, sangat penting untuk menjaga kesehatan sistem reproduksi agar terhindar dari penyakit yang tidak diinginkan. Bahkan, kini ada beberapa penyakit yang kerap menyerang sistem reproduksi wanita. Apa penyakitnya?

Jenis gangguan reproduksi wanita

1. endometriosis
Endometriosis adalah kondisi yang umum terjadi pada wanita. Endometriosis adalah suatu kondisi yang terjadi ketika jaringan yang membentuk lapisan rahim (lapisan dalam rahim) tumbuh di luar rongga rahim. Jaringan ini tumbuh di ovarium, usus, dan lapisan panggul.

Melalui efek hormon pada siklus menstruasi, jaringan yang sebelumnya salah lokasi menjadi nyeri atau meradang dan berkembang menjadi kista.

Baca juga: Ragam Manfaat Temulawak Bagi Kesehatan, Bisa untuk Anti Kanker Juga

Pertumbuhan jaringan dapat menyebabkan masalah kesuburan karena perlengketan, nyeri haid yang parah, hubungan seksual yang menyakitkan dan benjolan di perut yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

2. Cystitis
Cystitis adalah sindrom klinis kompleks yang ditandai dengan peradangan akut atau kronis akibat peradangan pada mukosa kandung kemih. Wanita lebih rentan terhadap Cystitis karena saluran kemih yang lebih pendek daripada pria.

Gejalanya ditandai dengan sering buang air kecil (anyang-anyangan), nyeri di akhir buang air kecil, dan nyeri panggul. Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini bisa berkisar dari sensasi terbakar ringan hingga nyeri sedang. Luasnya gejala juga bervariasi, bisa terjadi terus-menerus atau jarang.

Baca juga: Tidak Hanya Wanita, Pria Lebih Berisiko Kena Kanker Payudara

3. Mioma Uteri
Mioma uteri adalah tumor jinak pada dinding rahim yang terdiri dari otot dan jaringan ikat. Biasanya, wanita usia subur menderita kondisi ini. Mioma Uteri ini sangat bervariasi ukurannya, dari yang tidak terlihat hingga seukuran semangka. Mioma Uteri biasanya muncul pada wanita di atas usia 35 tahun.

Gejala yang paling umum dari Mioma Uteri termasuk periode lebih lama dari seminggu, perdarahan menstruasi yang berat, nyeri panggul, sering buang air kecil, nyeri saat berhubungan seksual atau saat menstruasi, dan pembengkakan perut. Mioma Uteri juga dapat menyebabkan masalah kesuburan, tergantung pada ukuran dan lokasinya di dinding rahim.

4. Kanker Serviks
Secara singkat, kanker serviks adalah kanker yang dimulai di leher rahim dan paling sering disebabkan oleh infeksi human papilloma virus (HPV). Serviks adalah silinder berongga yang menghubungkan bagian bawah rahim wanita dengan vagina.

Baca juga: Penting Bagi Remaja Menjaga Kesehatan Reproduksi

Kanker serviks paling sering terjadi pada wanita antara usia 30 dan 45 tahun, terutama pada wanita yang aktif secara seksual. Kebanyakan wanita tidak menyadari dirinya terkena kanker serviks karena gejalanya yang tidak terlalu terlihat.

Gejala biasanya menjadi terlihat saat penyakit berkembang. Oleh karena itu, skrining dini terhadap faktor risiko sangat penting agar dapat dideteksi lebih dini. Gejala umum termasuk pendarahan, keputihan berbau busuk, buang air kecil yang menyakitkan, kesulitan buang air besar, dan nyeri panggul.

5.HIV/AIDS
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit. Ketika seorang wanita terinfeksi HIV, dia dapat menularkannya kepada pasangannya dan janin yang dikandungnya dan lebih rentan terhadap penyakit infeksi dan keganasan/kanker.

Baca juga: Stres Karena Pekerjaan, ini 5 Sinyal pada Tubuh

Virus ini dapat ditularkan ketika cairan tubuh orang yang terinfeksi HIV dipindahkan ke tubuh orang lain dengan cara yang berbeda. Seperti melalui hubungan seks tanpa kondom, penggunaan jarum suntik biasa atau transfusi darah, selama kehamilan atau saat melahirkan melalui plasenta ke janin dan menyusui. (Mtr/hm21).

Related Articles

Latest Articles