10.4 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Tradisi di Hari Raya Nyepi, Ini Sejumlah Aktivitas yang Dilakukan

Jakarta, MISTAR.ID

Hari Nyepi berasal dari kata ‘sepi’, dengan arti ‘hening dan senyap’. Peayaan ini dilakukan  pada tanggal 1 bulan ke-10 Caka (Saka) atau dengan sebutan “Pananggalan Apisan Sasih Kedasa”. Terdapat sejumlah tradisi yang dilakukan pada Hari Raya Nyepi, yang dalam pelaksanaannya merupakan sebuah rangkaian selama beberapa hari.

Tahun baru Saka bermakna sebagai hari kebangkitan, hari kebersamaan yang meliputi persatuan dan kesatuan, hari pembaharuan, dan hari kedamaian sekaligus hari kerukunan nasional.

Adapun tahun ini, Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 jatuh pada Kamis, 3 Maret 2022. Hal itu sudah ditetapkan Pemerintah dalam 16 hari libur nasional 2022 yang tertuang dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 963 Tahun 2021, Nomor 3 Tahun 2021, Nomor 4 Tahun 2021 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2022.

Baca juga:Nyepi, 35 Napi di Sumut Dapat Remisi

Saat hari raya tiba, umat Hindu di Bali mengendalikan diri dengan tidak bepergian, tidak bekerja, melakukan puasa, dan menghindari aktivitas yang dapat mengotori raga selama selama 24 jam, mulai pukul 05.00 WIB pagi hingga 05.00 WIB pagi keesokannya. Di sisi lain, ada sejumlah rangkaian tradisi yang dilakukan pada Hari Raya Nyepi yang kerap dilakukan, yakni berikut ini.

1. Upacara Melasti atau Mekiis
Dalam penelitian berjudul “Fungsi dan Makna Ritula Nyepi di Bali”, Dr I Wayan Suwena menyatakan bahwa upacara melasti, mekiis, atau melis, biasanya dilaksanakan tiga atau dua hari sebelum pelaksanaan Nyepi.

Fungsi acara ini untuk menyucikan peralatan upacara dan personal yang akan melaksanakan ritual catur brata penyepian saat hari Nyepi.

Saat upacara melasti, pretima dan perlengkapan upacara diarak ke pantai atau sungai untuk disucikan. Dalam hal ini ada pandangan bahwa air laut, danau, atau sungai adalah sumber air suci yang dipercaya dapat membersihkan kotoran.

2. Upacara tawur agung
Upacara tawur agung, tawur kesanga, atau upacara pengrupukan dilaksanakan sehari sebelum melakukan Nyepi, tepatnya pada waktu pergantian tahun menurut perhitungan Hindu Bali.

Upacara ini bermaksud agar alam semesta dan diri manusia terjaga dari gangguan bhuta kala.

3. Nyepi
Saat Nyepi, umat Hindu di Bali akan bermeditasi dan merenungkan diri untuk dapat kembali ke jati diri. Selama 24 jam, umat Hindu akan melakukan beberapa hal berikut:

Amati geni
Dalam bahasa Bali, geni memiliki arti api. Amati geni bermakna tidak menyalakan api maupun lampu dan tidak boleh mengumbar atau mengobarkan hawa nafsu.

Amati karya
Karya dalam bahasa Indonesia bermakna kerja. Dengan begitu, Amati karya berarti tidak melakukan aktivitas fisik maupun bekerja serta tidak melakukan persetubuhan. Saat hari raya, umat akan tekun melakukan penyucian rohani.

Amati lelungan
Lelunga yang berasal dari akar kata lunga merupakan kosakata bahasa Bali yang bermakna pergi. Amati lelungan dapat diartikan tidak pergi ke mana-mana untuk mawas diri melakukan pemusatan pikiran kepada Tuhan di rumah.

Amati Lelanguan
Lelanguan yang berasal dari kata langu bermakna hiburan. Amati lelanguan bermakna tidak mengadakan rekreasi atau bersenang-senang, termasuk makan dan minum.

Baca juga:Peringati Nyepi, Bromo Ditutup

4. Ngembak Geni
Hari Ngembak Geni yang jatuh keesokan harinya setelah Hari Raya Nyepi digunakan umat Hindu untuk mengunjungi keluarga hingga teman kerja untuk memafkan satu sama lain yang mungkin terjadi sebelumnya.

Demikian rangkaian tradisi yang dilakukan pada Hari Raya Nyepi. Rangkaian tersebut harus dijalankan berurut karena memiliki fungsi tersendiri.(cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles