Anak Penjual Kue Raih Beasiswa S2 LPDP di Belanda

Sejumlah Prestasi Selama Berkuliah

Selama kuliah di USU Medan, pemuda yang biasa dipanggil Ahda mendapatkan beasiswa peningkatan prestasi akademik (PPA) dari Pemerintah selama satu tahun.

Tak hanya itu, Ahda juga mendapatkan beasiswa Peduli Orangutan, dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Orangutan Information Center yang berfokus pada konservasi Orangutan.

Beberapa prestasi yang didapatkan Ahda

1. Awardee Academic Fellowship, a fully funded scholarship from the US Department of State (2023)
2. Best Innovator, Social Forestry School (2023)
3. Best Presenter, International Conference on Sustainability Science and Development Innovation (2022)
4. Awardee of Peduli Orangutan Scholarship 2019-2021
5. 2nd Place, Outstanding Student of the Faculty of Forestry, USU (2020)
6. 1st Place, RIMPALA National Infographic Design Competition, IPB University (2020)
7. 1st Place, Fahutan Training Series National Infographic Design Competition, IPB University (2020)
8. 2nd Place, BIOEXPO National Scientific Writing Competition, Jambi University (2020)
9. 2nd Place, Fahutan Training Series Entrepreneurship Business Competition, IPB (2020)
10. 3rd Place, Hack-a-Link Scientific Poster Contest, IPB University (2021)
11. 3rd Place, National Scientific Writing Contest of Lindungi Hutan (2020)
12. Funding, Entrepreneurship Student Creativity Program (PKM-K), Ministry of Education Culture, Research and Technology (2020).

Baca juga: Program Beasiswa, PT DPM Berangkatkan Putra/i Terbaik Dairi Kuliah di China

Sementara, di Wageningen University and Research, ia meraih beasiswa dari  Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Ia akan berangkat ke Belanda dan memulai perkuliahan tatap muka, September 2024.

Usai menyelesaikan S1, Ahda mengabdikan dirinya sebagai asisten riset penelitian perilaku Orangutan dari Max Planck Insitute of Animal Behaviour di Jerman dan Universitas Nasional di Jakarta dengan lokasi riset penelitian di Suaq Balimbing, Aceh Selatan.

Ahda menceritakan, awal mula mengikuti tes beasiswa LPDP. Pada tahun 2022 adalah pertama kalinya ia mencoba LPDP dengan tujuan universitas dalam negeri, Universitas Gadjah Mada. Namun, sepertinya keberuntungan belum memihak padanya.

Ahda dinyatakan tidak lolos pada tahap kedua, tes bakat skolastik. Skornya cukup tipis, hanya selisih 1 soal benar dengan passing grade jalur reguler pada tahun tersebut.