24.2 C
New York
Monday, July 15, 2024

Ragam Kebiasaan Membaca Masyarakat, Perpustakaan Jadi Tempat yang Pas

Medan, MISTAR.ID

Fatimah (46) salah satu pengunjung di gedung Perpustakaan dan Arsip Provinsi (Perpusip) Sumatera Utara (Sumut), Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, tampak duduk menyendiri di teras kantor perpustakaan, sambil memegang goodie bag kosong.

Wanita yang tinggal di Kecamatan Medan Denai itu mengaku baru 2 kali datang ke perpustakaan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut ini untuk menemani anaknya.

“Kemarin itu pertama sekali datang waktu anak-anak libur sekolah, lalu teman saya mengajak ke perpustakaan. Kalau teman saya itu rutin ke mari. Bisa sebulan sekali saya dan anak-anaknya ke sini untuk membaca dan meminjam buku. Kemarin itu saya dan anak-anak pinjam buku dari sini, jadi sekarang pulangin bukunya,” katanya ketika ditemui, pada Rabu (10/7/24).

Baca juga:Banyak Anak Tidak Bisa Membaca di Wilayah Pesisir

Menurut Fatimah, ruangan layanan anak-anak di Perpusip ini cukup luas dan menarik bagi kalangan anak-anak. “Dari mulai penataan kursi hingga meja dan ruangannya anak-anak suka,” ujarnya.

Ibu 3 orang anak ini mengaku awalnya tidak ada niat untuk membuat kartu anggota di perpustakaan itu. Namun akhirnya, dia memutuskan membuat kartu keanggotaan untuk dirinya dan anak-anaknya.

Meskipun anak laki-lakinya paling kecil tidak begitu suka membaca. Terbukti, dari 6 buku yang mereka pinjam, hanya 3 buku saja yang dibaca oleh putranya itu.

“Anak pun gak minat baca juga. Hanya karena ramai-ramai saja kemarin itu. Anak saya lebih suka kalau kita bacakan bukunya, atau yang bergerak gambarnya, di televisi gitu. Lebih suka dia langsung nonton dan mendengarkan. Membaca itu membosankan untuk dia kali ya? Makanya saya gak pernah, baru ini saya bawa (anak-anak),” tuturnya.

Baca juga:Orangtua Berperan Dalam Peningkatan Literasi dan Budaya Membaca Bagi Anak

Saat pertama sekali datang, Fatimah mengaku melihat banyak buku anak-anak terbaru yang tidak hanya untuk dibaca, tetapi ada juga yang bisa diwarnai maupun digunting.

Kala anaknya sedang asyik membaca, Fatimah mengaku tidak serta merta ikut membaca. Ia dan teman-temannya lebih memilih ngobrol sambil menjaga anak.

“Nggak [ikut membaca]. Anak saja yang membaca. Mamanya ngerumpi, ngobrol,” ucapnya sembari tertawa kecil.

Fatimah belum tahu apakah ia akan sering membawa anak-anaknya ke perpustakaan ini.

Baca juga:Lepas 217 Relawan Sumut Mengajar, Nawal Lubis: Picu Semangat Anak-Anak Giat Membaca

“Saya senang bawa anak-anak ke sini. Tapi kan tergantung anaknya ya. Karena di sini juga lumayan ramai sepertinya apalagi waktu libur kemarin itu. Anak sekolah banyak, anak kuliah pun banyak. Cuma kalau sudah masuk sekolah seperti ini, terlihat sunyi,” tutupnya.

Sementara itu pengunjung lainnya, Indah (21), mengaku sering datang ke perpustakaan ini.

Related Articles

Latest Articles