20.1 C
New York
Wednesday, October 2, 2024

Warga Bukittinggi Heboh! Seorang Ibu Bersetubuh dengan Anak Kandung Bertahun-tahun

Padang, MISTAR.ID

Cerita hubungan sedarah yang diungkapkan Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menimbulkan kehebohan di kalangan warga Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar). Betapa tidak, sang wali kota menyampaikan kasus inses atau persetubuhan sedarah yang melibatkan ibu dan anak kandungnya.

Bahkan disebutnya, hubungan terlarang itu sudah berlangsung lama. Kabar tak sedap tersebut disampikan Erman Safar dalam pertemuan Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Anak di rumah dinas Wali Kota Bukittinggi, Rabu (22/6/2023).

“Anak kita. Dari usia SMA hingga umurnya 28 tahun telah berhubungan badan dengan ibu kandungnya,” kata Erman Safar.

Tak ayal, pernyataan orang nomor satu di jajaran Pemko Bukittinggi itu membuat peserta sosialisasi melongo. Mereka seakan tidak percaya dengan cerita tersebut. Namun menurut Erman, kasus itu sedang ditangani dengan serius oleh Pemko Bukittinggi.

Baca Juga:Kisah Pilu Viral, Suami Selingkuh dengan Ibu Mertua Digrebek Warga

Erman Sfar menjabarkan, hubungan terlarang tersebut sudah berlangsung cukup lama. Hanya saja dia tak menjelaskan bagaimana kasus ini sampai terungkap. Erman hanya mengatakan, sang anak sudah dikarantina.

Erman Safar mengaku sangat miris mendengar kejadian itu. Apalagi peristiwa kelam tersebut terjadi di sebuah keluarga yang utuh alias masih satu rumah dengan ayahnya.

“Ayahnya ada di rumah. Mereka hidup satu rumah. Coba kita bayangin. Ternyata dunia ini sudah tua,” katanya.

Tinjauan dari Sisi Psikologis

Ternyata ada banyak faktor yang memicu terjadinya hubungan inses jika ditinjau dari sisi psikologis.

Setidaknya hal tersebut diuraikan Jane Cindy Linardi, M.Psi, seorang Psikolog Anak dan Keluarga dari RS Pondok Indah, Bintaro Jaya.

Baca Juga:Jadikan Anak Tiri Sebagai Budak Seks, Pria di Tebing Tinggi Dihukum 20 Tahun Penjara

Dia menyatakan, pada kasus inses secara umum, penyebabnya pastinya dipicu oleh dorongan atau hasrat seksual yang tinggi dan tak terkendali. Selain itu, kesempatan atau akses yang lebih terbuka karena tinggal serumah, turut menjadi faktor pemicu.

“Tentunya perkembangan nilai moral yang kurang dalam diri para pelaku membuat h8ubungan terlarang ini bisa terjadi,” terang Jane baru-baru ini.

Namun menurut dia, setiap kasus hubungan sedarah memiliki pemicu yang berbeda-beda. Hanya saja hubungan seksual sedarah itu sendiri menurut Jane, pada umumnya terjadi karena adanya permasalahan psikologis. (dtc/mdc/hm01)

 

Related Articles

Latest Articles