Batu Bara, MISTAR.ID
Sebanyak 825 ekor sapi suspek penyakit mulut dan kuku (PMK) yang ditemukan di Kabupaten Batu Bara dan 476 ekor diantaranya dinyatakan telah sembuh. Sementara 349 ekor masih sakit.
Kondisi tersebut terungkap dalam rapat koordinasi pencegahan dan penanggulangan wabah PMK pada ternak yang dibuka langsung Bupati Batu Bara, Zahir di aula rumah dinas bupati, Komplek Inalum Tanjung Gading, Kecamatan Sei Suka, Senin (23/5/22).
Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Batu Bara melaporkan suspek PMK di Kabupaten Batu Bara berdasarkan data Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (Isikhnas) yang terintegrasi per 21 Mei 2022.
Baca juga:Â Cegah PMK, Distan Deli Serdang Akan Vaksinasi Massal Sapi
Menanggapi kondisi tersebut, Bupati Zahir mengatakan Dinas Perikanan dan Peternakan Batu Bara harus bergerak cepat ketika ada laporan penyebaran wabah PMK di desa dengan memberikan bantuan obat, antibiotik dan vitamin.
Bupati Zahir mengimbau agar jangan terlalu cepat menyatakan hewan ternak terjangkit PMK jika gejalanya belum diketahui. Karena hal tersebut dapat membuat panik masyarakat. Bupati Zahir juga meminta pihak Dinas Perikanan dan Peternakan untuk tetap bekerja secara maksimal.
“Jika gejala belum diketahui, kita jangan terlalu cepat menghebohkan karena itu dapat membuat masyarakat panik. Tapi kita harus tetap bekerja secara maksimal,” ucap Bupati Zahir.
Baca juga:Â Vaksin PMK Ditarget Selesai Sebelum Agustus
Bupati Zahir juga berharap seluruh hewan ternak yang dinyatakan suspek dapat kembali sehat. Dia pun berharap masyarakat tidak terjebak dalam kepanikan karena pemerintah terus bergerak mengendalikan wabah PMK.
Bupati Zahir menekankan agar Kabupaten Batu Bara meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi masuknya PMK pada hewan ternak. Pengawasan ketat dilakukan di Kabupaten Batu Bara karena penyakit yang menyerang hewan ternak seperti sapi dan kerbau tersebut memiliki penyebaran sangat cepat. (ebson/hm09)
