Toba, MISTAR.ID
Setelah berhasil dengan Taman Eden 100, Marandus Sirait coba memanfaatkan aliran sungai di Desa Sionggang Utara, Kecamatan Lumbanjulu, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara menjadi tujuan wisata baru.
Tempat baru ini diberi nama Cafe Eden 100 dan merupakan perpaduan kafe dengan agrowisata. Cocok sebagai tempat menghabiskan akhir pekan bagi pecinta suasana alam.
Lokasinya strategis, persis di pinggir Jalan Lintas Sumatera. memudahkan wisatawan yang ingin ke Danau Toba untuk singgah dan merasakan sensasi menjadi petani sekaligus menikmati kuliner khas Batak.
Baca Juga:Â Cocok Dikunjungi Saat Liburan, Ini 8 Pemandian Alam di Simalungun
Cafe Eden 100, kata Marandus, menyajikan kuliner khas Batak, seperti natinombur dengan bahan dasar ikan mujahir serta ikan mas yang dipanggang kemudian dilumuri bumbu basah dengan rasa andaliman. Kuliner ini biasanya disajikan saat acara keluarga.
Selain itu, Cafe Eden 100 juga menyediakan kuliner dan minuman nasional lainnya.
Kuliner natinombur merupakan makanan favorit bagi nelayan yang ada di kawasan Danau Toba, setelah mereka pulang dari menangkap ikan. Menyantap ikan bakar dengan sambal natinombur yang dibawa dari rumah, diyakini dapat menghangatkan tubuh, selain mempererat hubungan keluarga.
“Setelah melihat tepat waktunya, para istri nelayan membawa bumbu yang sudah digiling (diulek) dari rumah menuju pantai Danau Toba. Kemudian sebagian ikan yang didapat dipanggang untuk disantap bersama sebelum sisanya dibawa ke rumah maupun dijual,” kata Marandus, Minggu (17/12/23).
Baca Juga:Â Legenda Misteri Batu Basiha, Situs Bukti Peninggalan Letusan Gunung Toba
Karena itu, di Cafe Eden 100, membuat pengunjung bisa menyantap ikan bakar dan sambal natinombur dengan langsung dengan air. Namun, bukan dengan air Danau Toba, tetapi aliran sungai yang sejuk.
Usai menyantap beragam kuliner di stan yang berdiri di atas aliran sungai, pelancong bisa menikmati segarnya buah stroberi dan raspberi yang sudah dikemas.
Tapi, di Cafe Eden 100 ini, wisatawan juga diberi opsi untuk membeli buah-buahan tersebut dengan memetik langsung dari pohonnya untuk merasakan sensasi menjadi petani buah. Keuntungannya, bisa memetik buah sesuai selera masing-masing. (Nimrot/hm22)
