Deli Serdang, MISTAR.ID
Hai apa kabar sahabat mistar, tahukah kalian. Keberadaan Rujak Simpang Jodoh di Jalan Pasar 7, Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, masih memikat banyak orang sekitar. Tak sedikit peminat yang datang, berasal dari Medan, Binjai, hingga Deli Serdang. Tak pelak, tingginya peminat rujak di lokasi ini, menjadi keuntungan bagi pedagang untuk mendulang omzet harian yang terkadang fantastis.
Jaraknya dari inti Kota Medan sekitar 10 kilometer yang dapat ditempuh menggunakan sepeda motor selama 15 hingga 20 menit.
Baca juga: Bongkar Dapur Mama Amel, 25 Ribu Makan Sepuasnya
Lokasi jualan rujak ini bermula pada sekitar tahun 1950 an tepatnya beberapa tahun setelah Indonesia merdeka loh. Bukannya tanpa sejarah pemberian nama lokasi ini. Dulu, karena minimnya hiburan di kawasan tersebut, menjadikan simpang tiga itu dijadikan lokasi janda dan duda hingga muda mudi berkumpul untuk mejeng seiring tebar pesona hingga mencari jodoh sambil menikmati rujak yang kala itu masih menggunakan gerobak sorong dan penerangan lampu sentir. Hal tersebut lah yang menjadikan tempat tersebut disebut simpang jodoh. Hayo siapa yang masih jomblo. Bisa cobain beli rujak disini kali aja Nemu jodoh.
Sekarang lokasi itu sudah berubah menjadi lebih fresh dan modern. Para pedagang sudah menggunakan steling kaca di bawah tenda dan menggunakan lampu yang terang benderang. walau begitu peminatnya tidak pernah surut.
Baca juga: Bongkar Dapur: Membongkar Kegiatan di Dalam Rehabilitasi Narkoba
Pedagang rujak Simpang Jodoh yang beroperasi dari mulai pukul 10.00 pagi hingga 12 malam ini mampu menghasilkan omset jutaan rupiah pada hari tertentu. Satu porsinya dijual dengan harga 20 ribu rupiah yang bisa disantap 2 hingga 3 orang. Wah banyak juga ya.
Salah satu ciri khas dari rujak Simpang Jodoh adalah bumbunya terbuat dari campuran gula aren asli dengan pisang batu muda, yang diaduk bersama bumbu lainnya. sehingga menghasilkan rasa manis, pedas dan kelat yang sempurna. Perfekto. Para pedagang rujak dulunya didominasi oleh masyarakat Melayu.
Jangan ragukan kebersihan dan kesegaran buahnya. Karena setiap akan dijual, buah terlebih dahulu dibilas menggunakan air bersih.
Baca juga: Bongkar Dapur: Kyan Ulos, Pembuat Ulos 1000 Meter Sambut Hari Ulos Nasional
Pedagang rujak Simpang Jodoh berharap agar pemerintah dan masyarakat terus mendukung usaha mereka dan memperkenalkan kuliner ini ke tingkat nasional, membantu mempertahankan warisan kuliner yang lezat ini.
Sampai ketemu lagi ya dalam bongkar dapur berikutnya. (wahyudi/Khairul/hm21).