Asahan, MISTAR.ID
Kejaksaan Negeri (Kejari) Asahan hingga Juni 2023 telah melakukan penuntutan mati terhadap enam orang terdakwa kasus narkoba pada enam berkas perkara dengan total barang bukti narkoba 108 kilogram sabu dan 8 kg butir pil ekstasi.
“Kami sampaikan untuk semester pertama di tahun 2023 ini atau sampai Juni, Kejari Asahan telah melakukan penuntutan mati terhadap enam terdakwa,” kata Kajari Asahan, Dedyng Wibiyanto Atabay kepada wartawan di Kantornya, Jumat (21/7/23).
Dia menjelaskan enam terdakwa yang dituntut mati itu masing masing atas nama Junatan Khoir, Khoirul Fahmi, Rubi Hariyanto dengan barang bukti 42 kilogram sabu dan 8 kg pil ekstasi.
Baca juga : Kejari Labusel Eksekusi Barang Bukti TPPU Hasil Narkoba Senilai Rp525 Juta
Kemudian dari terdakwa Ani dan Nanda Sirait didapat sebanyak 16 kilogram sabu, dan dari Sahrul Saputra didapat 50 kilogram sabu.
“Ada yang prosesnya masih memasuki tahap kasasi di Pengadilan Tinggi Medan. Ada yang kemudian banding jadi turun 20 tahun kemudian kami kasasi dan kembali diputus mati,” kata Dedyng.
Pencapaian enam terdakwa kasus narkoba tersebut selama satu semester terbilang mengalami peningkatan diman, sepanjang tahun 2022 lalu, Kejari Asahan juga menuntut mati sebanyak 7 orang terdakwa.
Baca juga : Kejari Asahan Musnahkan Narkoba Senilai Rp4 Miliar
Dalam pemaparan pengungkapan kasus selama enam bulan terakhir di tahun 2023, Kajari Asahan juga menangani sebanyak 258 perkara tindak pidana umum serta 8 diantaranya dilakukan penghentian penuntutan berdasarkan restorative justice (RJ).
“Untuk RJ ini Kejari Asahan paling banyak di Sumatera Utara sebanyak 8 perkara,” ujarnya.
Kemudian, pada tindak pidana khusus Kejari Asahan berhasil menyelamatkan kerugian negara dari korupsi sebesar Rp 2,77 miliar dan menyisakan 2 perkara tahap penyelidikan, 1 perkara tahap penyidikan, 3 perkara pra penuntutan dan eksekusi 2 perkara. (perdana/hm18)
