21.4 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

HANI 2023, Bupati Deli Serdang: Narkoba Melumpuhkan Kekuatan Bangsa

Deli Serdang I MISTAR.ID

Kejahatan narkotika merupakan kejahatan luar biasa, yang terorganisir dan meresahkan serta menjadi musuh seluruh masyarakat di dunia. Narkoba melahirkan kejahatan lain, seperti terorisme, perdagangan orang dan lainya.

“Persoalan itu harus diatasi secara serius karena dapat melumpuhkan kekuatan bangsa. Sehingga harus diberantas dan ditangani,” kata Wakil Bupati (Wabup) Deli Serdang, HM Ali Yusuf Siregar pada Puncak Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2023 di Aula Cendana, Lantai II, Kantor Bupati Deli Serdang, Senin (26/6/23).

Wabup Yusuf Siregar menjelaskan, Deli Serdang sebagai kabupaten besar dengan jumlah penduduk hampir 2 juta jiwa, memiliki peluang terjadinya kejahatan narkotika.

Baca juga: Hari Anti Narkoba, Pj Wali Kota Tebing Tinggi: Sasaran Narkotika Tidak Mengenal Status

“Maka, kita bersama-sama harus sedini mungkin melindungi dan menjaga anak-anak agar tidak terjerumus dengan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika,” tegas Yusuf Siregar seraya menyebutkan bahwa generasi muda sebagai penggerak pembangunan dalam mewujudkan masyarakat sejahtera, harus ikut dilibatkan. Apalagi, generasi muda dalam kesehariannya selalu menggunakan teknologi.

Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi tersebut, tambahnya, para generasi muda akan sangat mudah menyebarluaskan informasi mengenai upaya penanggulangan permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di masyarakat.

“Ini selaras dengan tema peringatan Hari Anti Narkotika Internasional tahun 2023, yaitu Akselerasi War On Drugs Menuju Indonesia Bersinar. Karena itu, dukungan dari seluruh elemen bangsa sangat dibutuhkan dalam mengemban tugas dan amanah ini,” tandasnya.

Baca juga: Gawat! 959 Tersangka Narkotika Diringkus Poldasu Selama 21 Hari Ops Antik

Di tempat yang sama, perwakilan Badan Nasional Narkotika (BNN) Deli Serdang, Agus Ranida SH, menjabarkan ada empat strategi percepatan pemberantasan narkoba. Pertama, melalui strategi soft power approach, yaitu mengintensifkan aktivitas pencegahan agar masyarakat memiliki ketahanan diri dan daya tangkal yang kuat terhadap penyalahgunaan narkotika.

“Selain itu juga dilakukan upaya rehabilitasi bagi para pecandu dan penyalahguna narkotika yang lebih mengedepankan adanya intervensi di lingkungan komunitas masyarakat itu sendiri yang dikenal dengan intervensi berbasis masyarakat (IBM),” sebut Agus Ranida.

Kedua, melalui strategi hard power approach, yakni memfokuskan pada aspek penegakan hukum yang tegas dan terukur dalam menangani sindikat narkotika serta berkelanjutan dengan pola pengawasan terpadu pada lembaga penegak hukum terkait.

Baca juga: Gelar Ops Antik Toba 2023, Polres Batu Bara Jaring 13 Tersangka

Ketiga, smart power approach. Yaitu, dengan pemanfaatan teknologi informasi di era digital secara maksimal dalam upaya penanggulangan permasalahan narkotika dengan membangun sistem aplikasi pengawasan melekat dalam setiap perkembangan penanganan kasus dari tahap pertahap.

Terakhir adalah cooperation approach. Sinergitas secara menyeluruh.

“BNN terus aktif melakukan advokasi, membangun komunikasi dan komitmen bersama untuk bersinergi dengan seluruh elemen bangsa guna memperkuat barisan, menjalin kerjasama, koordinasi dan kolaborasi yang terpola dengan seluruh instansi, lembaga dan komponen masyarakat dalam upaya P4GN,” papar Agus Ranida. (rinaldi/hm17)

 

Related Articles

Latest Articles