Asahan, MISTAR.ID
Sejumlah Kepala Desa (Kades) se Kabupaten Asahan melakukan kunjungan studi banding di dua lokasi Jawa Barat (Jabar).
“Ada dua lokasi kegiatan study banding pertama di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang, dan kunjungan ke Sumedang untuk melihat stunting secara online,” jelas Kepala Bidang (Kabid) Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Desa (PMD) Asahan, Aris kepada wartawan, Senin (29/5/23).
Diketahui, kegiatan tersebut telah terlaksana pada tanggal 24-28 Mei 2023 di Bandung, Jawa Barat dan dalam rangka peningkatan pelaksanaan fungsi pembinaan di desa.
Dia mengatakan tidak seluruh kepala desa mengikuti kegiatan tersebut. Dari total 177 desa di Asahan, hanya 157 desa yang ikut kegiatan itu.
“Ada beberapa kepala desa yang tidak ikut berangkat dikarenakan mereka sedang mengikuti lomba tingkat provinsi,” ungkapnya.
Baca juga : Hendri Dunan Koto Dipilih Warga Perantauan Minang di Asahan jadi Ketua BM3
Dikatakan Aris, PAD Bumdes di Asahan saat ini banyak yang tak berjalan maksimal dan selama ini ADD masih mengharapkan pada bagi hasil pajak di daerah karenanya, membawa kepala desa untuk melihat balai pelatihan pertanian di Lembang jadi salah satu alasan agar peserta study banding ini menjadi termotivasi.
“Kemudian Sumedang adalah daerah penanganan stunting terbaik di Indonesia. Jadi kita ingin belajar datang ke sana sebab mereka memiliki aplikasi online,” sebutnya.
Disebut-sebut, kegiatan itu tanggung dari dana desa masing-masing dengan biaya Rp15 juta per orang. Aris tak menampik besaran anggaran itu.
“Terkait biaya itu sudah ada aturannya, bisa jadi tidak habis semua dilihat dari biaya SPJ-nya. Jadi kalau misalnya nanti yang terpakai Rp12 juta, maka sisanya bisa jadi Silpa,” ujarnya. (Perdana/hm18)
