18.6 C
New York
Monday, April 29, 2024

Usai Berburu Tikus, Ruslan Sitepu: Bupati Simalungun Komit Sejahterakan Petani

Simalungun, MISTAR.ID

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun Ruslan Sitepu mengatakan, Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga bersama Wakil Bupati Zonni Waldy komit untuk mensehjahterakan petani.

Hal tersebut diungkapkan Ruslan Sitepu usai melakukan perburuan tikus di Kampung Samosir, Nagori Karang Bangun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Kamis (9/9/21).

Ruslan Sitepu didampingi Sekretaris Dinas Jenri Saragih dan Kepala Bidang Produksi Elfrida mengatakan, saat ini Bupati Simalungun sedang melakukan lobi-lobi di Kota Jakarta, dalam mendapatkan anggaran untuk bantuan pertanian.

Baca Juga:4 Kali Gagal Panen, Dinas Pertanian Bersama Petani Berburu Tikus di Kampung Samosir Simalungun

Dengan komitmen yang dimiliki Bupati untuk mensejahterakan petani, Ruslan berharap, masyarakat bersama pemerintah bisa bekerja sama dan saling koordinasi terkait keadaan pertanian di Kabupaten Simalungun.

“Sejak kepemimpinan Radiapoh dan Wakil Bupati, beliau berkomitmen untuk mensejahterakan petani. Bahkan saat ini, beliau sedang berada di Jakarta, untuk melobi apa-apa saja yang bisa diberikan kepada petani di Simalungun,” kata Ruslan Sitepu di hadapan petani.

Ruslan Sitepu juga menyayangkan sikap petani yang tidak mau menyampaikan terkait kondisi pertanian saat ini, sehingga Dinas Pertanian tidak bisa berbuat apapun.

“Kita tahu bersama, bahwa Simalungun itu luas. Jadi kalau tidak ada penyampaian kepada kami, tentu tidak ada solusi. Namun ketika bapak ibu menyampaikan permasalahan seperti ini, tentu kami bisa bergerak dan membatu bapak-ibu sekalian,” ujar Ruslan Sitepu.

Baca Juga:Petani di Kampung Samosir Simalungun Empat Kali Gagal Panen Padi

Ruslan juga mengakui, bantuan yang diberikan dinas pertanian belum maksimal. Akan tetapi, dinas bisa ikut menggerakkan masyarakat untuk bergotong-royong menyelesaikan permasalahan. “Kita sangat prihatin akan hal ini. Jadi, kita harus saling koordinasi,” sebutnya.

Ruslan mengaku menyesalkan sikap petani, yang tidak mengansuransikan tanaman padi miliknya. Padahal untuk biaya asuransi padi sangat murah, hanya bayar Rp36 ribu per hektar setiap panennya.

“Jadi saya minta koordinator dan penyuluh pertanian yang ada di sini, arahkan petani untuk mengansuransikan tanaman padinya. Kalau kurang lengkap persyaratannya bantu petani,” sebutnya. Di tempat yang sama, para petani meminta agar perburuan tikus dilakukan secara rutin dan teratur. “Semoga tetap berjalan dan teratur,” ucap petani. (roland/hm12)

Related Articles

Latest Articles