Simalungun, MISTAR.ID
Cuaca panas atau kemarau, tentu mempengaruhi sektor ketahanan pangan dalam hal pertumbuhan dan produksi tanaman pangan.
Namun untuk saat ini, di Kabupaten Simalungun, cuaca panas tersebut belum terlalu berpengaruh terhadap ketahanan pangan dan tanaman.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Simalungun Robert Pangaribuan, Jumat (19/5/23).
Baca juga: Suhu Panas Ekstrem, Dinkes Sumut Ingatkan Masyarakat Kenakan Pelindung Kulit
Robert menerangkan, untuk suhu panas saat ini wilayah Kabupaten Simalungun rata-rata masih di angka 33 derajat celcius. Dimana suhu itu masih belum berdampak besar terhadap tanaman.
Robert mengatakan, untuk suhu yang bisa berdampak pada kekeringan itu minimal di angka 40 derajat celcius.
“Untuk bencana kekeringan juga belum berdampak, karena sebagian besar wilayah di Kabupaten Simalungun masih sering turun hujan,” katanya.
Baca juga:Wow! Suhu Tembus 56 Derajat, Ini Tempat Paling Panas di Bumi
Untuk saat ini dikatakan Robert, masyarakat harus waspada terhadap angin kecang, yang baru-baru ini terjadi di Kecamatan Sidamanik dan Kecamatan Panei.
Ini termasuk juga diwaspadai kebakaran hutan dan kebakaran lainnya harus semakin ditingkatkan, mengingat angin kencang dan panas masih melanda Simalungun.
“Yang kita waspadai saat ini, itu kebakaran dan angin kencang,” ucap Robert mengakhiri. (roland/hm16)
